Babi merupakan komoditas ternak yang cukup berpotensial untuk dikembangkan. Indonesia memiliki banyak sekali jenis babi lokal, salah satunya adalah babi Bali. Babi Bali (Sus scrofa domesticus) merupakan babi lokal milik Indonesia yang merupakan babi hasil persilangan antara babi liar dengan babi asli Tiongkok Selatan. Babi Bali memiliki banyak lemak karena pakan yang dikonsumsi adalah pakan bernutrisi rendah. Bali merupakan provinsi dengan populasi babi terbesar nomor 2 di Indonesia dengan populasi babi sebanyak 803.920 ekor pada tahun 2016. Namun seiring berjalannya waktu dan kebutuhan masyarakat Bali akan ternak babi yang juga digunakan sebagai sarana upacara, maka populasi babi Bali juga semakin jauh lebih meningkat. Populasi babi Bali memiliki jumlah yang besar sedangkan untuk tingkat konsumsi masyarakat Indonesia terhadap daging babi Bali memiliki jumlah yang sangat kecil.
Dengan tingkat konsumsi babi di Indonesia yang terbilang kecil dengan produksi daging babi yang terbilang besar, babi Bali berpotensi besar sebagai bahan pangan yang dapat di ekspor ke berbagai negara-negara besar dengan konsumsi daging babi yang juga besar seperti negara China. Masyarakat di negara China mengkonsumsi daging babi dengan jumlah besar setiap tahunnya, dari 119.845.000 ton konsumsi daging babi secara global pada tahun 2018, masyarakat di negara China mengkonsumsi 55.219 ton daging babi pada tahun tersebut. Tujuan dari artikel ini adalah untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki Indonesia seperti hal nya memanfaatkan daging babi sebagai hasil pangan ekspor. Dengan memanfaatkan daging babi Bali sebagai bahan pangan ekspor, maka Indonesia memiliki pemasukan tambahan pada masa new normal dan dapat mempertahankan bahan pangan utama yang dikonsumsi masyarakat Indonesia. (Kamis, 16/02/2023)
Potensi Budidaya Babi di Bali yang sangat besar membutuhkan upaya berupa penyediaan sarana prasarana salah satunya pakan ternak, kualitad pangan sangat mempengaruhi kualitas dan hasil peternakan, baik itu peternakan babi dengan tujuan bibit maupun penggemukan untuk diambil dagingnya. peningkatan kualitas pakan dapat dilakukan seperti pemberian pakan tambahan atau sumpleman makanan kedalam campuran pakan ternak.
Pentingnya peternak memberikan pakan yang berimbang dan berkualitas sehingga melalui kesempatan itu, maka Dinas Pertanian Kab. Buleleng bekerjasama dan memberikan kesempatan sosialisasi kepada perusahaan Apical dengan produknya Optymax kepada perwakilan peternak se kabupaten buleleng.
Peternak babi yang berasal dari Kecamatan Buleleng dengan diwakili oleh peternak dari Desa Baktiseraga, Pemaron dan Jinengdalem. peserta sangat antusias menjalani dan mendengarkan materi sosialisasi.
Harapannya kegiatan ini mampu memberikan informasi tambahan bagi peternak sebagai upaya diseminasi informasi pertanian kepada para pelaku utama dan pelaku usaha, sehingga meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam berbudidaya babi yang sehat sehingga berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas produk ternak yang dihasilkan dan kesejahteraan pelaku itu sendiri
_(BPP BULELENG)