Inseminasi Buatan pada ternak merupakan suatu teknik atau cara untuk memasukan mani (spermatozoa atau semen) kedalam saluran reproduksi ternak betina yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan dengan menggunakan alat khusus yang disebut insemination gun. Inseminasi buatan pada ternak sapi di wilayahan Kabupaten Buleleng masih diminati oleh para peternak karena memiliki beberapa keunggulan sistem perkawinan ternak yang lebih efisien daripada perkawinan secara kawin alam. Adapun keuntungan yang diperoleh dalam Inseminasi Buatan yaitu Mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina (inbreeding), Menghindari kecelakaan yang sering terjadi pada saat perkawinan karena fisik pejantan terlalu besar dan Menghindari ternak dari penularan penyakit terutama penyakit yang ditularkan dengan hubungan kelamin.
Hari ini 28 Agustus 2024 telah dilaksanakan kegiatan Pengawasan dan Pembinaan Satuan Pelayanan Inseminasi Buatan (SPIB) di Kecamatan Buleleng dan Kecamatan Banjar. Berdasarkan hasil pengawasan jumlah sebaran semen beku pada bulan Agustus oleh petugas Pengawas Bibit Ternak (Wasbitnak) sebanyak 120 dosis. Kemudian untuk Kondisi peyimpanan semen beku di masing-masing SPIB sudah memenuhi standar operasional sesuai prosedur yaitu rata-rata tinggi volume nitrogen cair dalam kontainer yaitu 30 cm. Sesuai dengan standar operasional prosedur penyimpanan semen beku yaitu tinggi nitrogen cair untuk merendam semen beku minimal 15 cm, artinya seluruh semen beku yang beredar tersimpan dalam kontainer dengan keadaan terendam penuh nitrogen cair. Dari hasil pengasawan tersebut dapat dilaporkan bahwa seluruh semen beku yang telah beredar dalam keadaan baik dan mampu mempertahankan kualitas semen beku.
(Bidang PKH)