Tersedianya berbagai
varietas padi lokal di hampir semua daerah di Indonesia tentu menjadi salah
satu keunggulan tersendiri bagi daerah tersebut. Padi lokal biasanya sangat
disukai masyarakat setempat karena daya adaptasi dan rasa nasi yang khas, namun
kelemahannya biasanya umur terlalu panjang dan mudah rebah. Kelemahan tersebut
dapat diperbaiki melalui pemuliaan mutasi tanpa merubah sifat lain yang sudah
disukai. Perbaikan kelemahan sekaligus akan melestarikan plasma nutfah padi
lokal tersebut.
Pemerintah Kabupaten
Buleleng melalui Dinas Pertanian menjalin kerjasama dengan Pusat Aplikasi
Isotop dan Radiasa Badan Tenaga Nuklir Nasional (PAIR-BATAN) untuk melestarikan
plasma nutfah yang ada di Kabupaten Buleleng, salah satunya adalah Perbaikan
Varietas Padi Lokal Buleleng (Padi Merah Munduk) dengan Pemuliaan Mutasi. Sampai
saat ini telah dilakukan penanaman sampai pada generasi kelima (M5).
Selasa, 15 Februari 2022
dilaksanakan pengambilan ubinan Padi Merah tersebut di Subak Babakan Sambangan,
Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Hadir pada kegiatan
tersebut Kepala Bidang Tanaman Pangan bersama PP Ahli Muda (Substansi Produksi
Tanaman Pangan), POPT Ahli Muda (Substansi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman
Pangan), Petugas Penyusun Teknis Usaha Budidaya Tanaman Pangan, Petugas Data
Kecamatan Sukasada, PPL Wilbin Sambangan serta petani di lokasi kegiatan. Dari
hasil pengambilan ubinan, diperoleh berat ubinan di petak M5 (perlakuan 200 Gy)
sebesar 4,88 kg sementara pada petak kontrol sebesar 3,65 kg. Dari petak M5
(perlakuan 200 Gy) dan kontrol, masing-masing akan dipilih 500 malai terbaik
untuk ditanam kembali sebagai generasi keenam (M6) dengan menggunakan sistem
tanam yang sudah disiapkan sesuai prosedur. Semua kegiatan dilakukan tentu
dengan berkoordinasi terlebih dahulu dengan semua pihak terkait.