Dalam melakukan usaha tani ada banyak hal yang mesti dipersiapkan di dilakukan oleh petani sebagai pelaku utama. Mulai dari benih, pupuk, pestisida dan yang jarang dilakukan adalah memgaplikasikan elisator.Elisitor adalah molekul yang dapat memicu tanaman untuk menghasilkan zat metabolit sekunder yang berfungsi untuk melindungi tanaman dari berbagai cekaman. Elisitor juga dikenal sebagai pemicu respons, karena dapat memicu respons fisiologis dan morfologis pada organisme hidup. Salah satu contoh elisator adalah biosaka. Biosaka adalah larutan ekstrak tumbuhan yang berperan sebagai elisitor untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Biosaka merupakan inovasi dalam pembuatan pupuk organik yang ramah lingkungan. Bahan yang dipakai untuk pembuatan biosaka adalah rumput atau daun tanaman yang sehat yang tidak terserang penyakit atau hama. Daun atau rumput ini di hancurkan dengan diramas-remas didalam air sampai homogen kemudian didiamkan. Ciri-ciri dari keberhasilan dari pembuatan dari biosaka ini berhasil adalah larutan yang sudah dibuat tidak menghasilkan endapan.
Jumat, 15 November 2024 dilakukan aplikasi biosaka di Subak Dauh Geger Desa Pemaron. Aplikasi biosakan ini dilakukan di lahan milik Nyoman Lanus dengan luas areal 1.5 ha dengan umur tanaman 14 hst. Dalam pengaplikasian biosaka di harapkan kondisi lingkungan sedang dalam kondisi berangin sehingga laruatn dari biosaka dapat tersebar dengan baik. Pengaplikasian biosaka ini dilakukan setiap 1 minggu sekali sampai padi berumur 32 hst, setelah padi berumur 32 hst pengaplikasian biosaka ini dilakukan setiap 10 hari sekali sampai padi berumur 62 hst. PPL wilbin Pemaron merekomendasikan biosaka ini kepada petani setelah dilakukan percobaan terlebih dahulu di subak kubu gembong dan subak celuk tengulun dan berhasil meningkatkan produktivitas padi pada lahan yang teraplikasi. Diharapkan kedepannya petani atau pelaku utama mau dan mampu menyerap inovasi baru terlebih inovasi yang ramah lin