(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Sosialisasi PMK pada Satker Desa Subuk

Admin distan | 03 Agustus 2022 | 97 kali

Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak rumansia/Kuku belah Genap seperti Sapi, Kerbau, Kambing, domba, biri-biri, rusa, kijang termasuk  ternak Babi.  (03/08)

Penyebab Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak Kuku Belah adalah  Virus yang menyebarannya dapat melalui :

1. Penyebaran Kontak tidak langsung, yaitu bisa orang yang kontak dengan ternak sakit kemudian datang ke tempat lain sebagai pekerja, saudagar/pengepul  dll kemudian bersentuhan/masuk kandang ternak yag  sehat dapat menularkan Penyakit PMK.

2.  Penyebaran secara langsung langsung, yaitu bila ternak sakit ada dalam lingkungan satu kandang atau dilepas pada penbalaan dll dapat menularkan Penyakit PMk pada ternak di satu kelompoknya dan 

3. Penyebaran lewat udara yaitu bisa dibawa mellui perantara udara sejauh radius 3 km dari pusat ternak yang terpapar penyakit PMK. 

Penangulangan  Wabah PMK  antara lain dengan :  Bio scurity yaitu mencuci hamakan orang baik tamu maupun peternak  setiap berkunjung ke lingkungan ternak, Vaksinasi dan Isolasi  ternak serta tidak memasukan ternak dari daerah luar terutama ternak yang berasal dari daerah positip terkena penyakit PMK, yang paling penting selalu waspada terhadap seluruh unsur yang mengandung potensi pembawa wabah PMK. 

Sebenarnya PMK tidak berbahaya bagi manusia dan bisa disembuhkan karena angka kematian cukup rendah bila ditangani  karena angka kematiannya rendah yaitu hanya 2-5% saja  namun angka kesakitannya sangat tinggi sampai lebih dari 95 % . Virus PMK bersifat karier pada tubuh hewan yaitu mampu bertahan sampai  2(dua) tahun di tubuh hewan sehingga harus hewan yang demikian harus dipotong  dan daging bisa dikonsumsi  namun harus secara pengawasan dokter hewan.

Tip mengolah daging hewan yang kena penyakit PMK antara lain:

Seandainya ada kasus supaya segera melaporkan pada petugas pertanian lapangan/satker  untuk penanganan lebih lanjut setelah koordinasi dengan yang menangani.

Daging bisa dikonsumsi  pada sistem pemotongan bersyarat.

Penutupan wilayah ternahadap pengiriman dan tidak mendatangkan ternak dari daerah luar. Pemasukan ternak dari luar agar berhati-hati. Demikian pelaksanaan Sosialisasi penanggulangan Penyakit PMK pada SATKER Desa Subuk, kiranya dapat dipahami sehingga setiap saat sistem KIE Dalam pananggulangan penyakit PMK selalu  dibangun untuk tindakan nyata dalam memberi pemahaman pada masyarakat/petani ternak di wilayah Satker masing-masing. 

Hadir dalam sosialisasi Penanggulangan Penyakit PMK pada Satker di Desa Subuk adalah Anggota Tim yang dipimpin oleh Sekretaris Desa Subuk, Koordinator Petugas Pertanian Kecamatan Busungbiu/dokeswan Kecamatan Busungbiu sebagai nara sumber, PPL. Wilayah Binaan Subuk.

Usai melakukan sosialisasi ada beberapa pertanyaan dari peserta/anggota SATKER  yaitu ;

Pada sesi Diskusi  al ; 

1. Anggota Satker meminta penjelasan bahwa Penyakit PMK tidak menular pada manusia (tidak zoonosis) tapi dapat ditularkan oleh manusia ke hewan kuku belah yang dipelihara, mohon penjelasannya ;  dijawab bahwa : 

Dengan Bio scuriti yang ketat sangat luas jangkauannya  mulai dari orangnya, kandangnya  dan ternaknya itu sendiri hal itu merupakan tindakan pencegahan yang sangat efektif terhadap penyebaran Wabah PMK, termasuk Ring penanganan atas kasus,  bila ada kasus harus benar-bebar kontrol yang sangat ketat, namun dalam tindakan pencegahannya dengan bio scurity sudah menjamin tertekannya wabah PMK. 

Selain pertanyaan tersebut peternak juga menanyakan .:

efektifitas disenfektan, Kekebalan tubuh hewan, yang berhak memotong bila ada  sapi positif PMK, dan konvensasi biaya/ penggantian harga bila ternak harus dipotong. Atas perranyaan itu semua dapat dijelaskan secara ditail oleh dokter hewan  dan dapat diterima oleh penya dan peserta Sosialisasi.

Demikian Sosialisasi Penyakit PMK  pada SATKER PMK Desa Subuk.