Sabtu , 20 September 2025 menghadiri pertemuan subak di Subak Ketug-Ketug Desa Jinengdalem. Untuk melaksanakan kegiatan Penyebaran informasi (diseminasi) tentang teknologi pertanian dapat membantu petani mencegah penyakit "asem-aseman" pada tanaman padi. Penyakit ini terjadi akibat kondisi tanah sawah yang terlalu asam (pH rendah) dan sering tergenang air, yang menghambat pertumbuhan akar dan penyerapan nutrisi.
Diseminasi informasi tersebut berfokus pada manfaat dan praktik teknologi pencegahan, antara lain:
1. Pengelolaan lahan yang lebih baik
Pengolahan tanah yang tepat: Petani diajarkan untuk membenamkan sisa jerami sisa panen minimal 3 minggu sebelum penanaman kembali. Ini memberi waktu bagi sisa bahan organik untuk terurai sepenuhnya, mencegah pembentukan asam berlebih.
Perbaikan drainase: Pengeringan sawah secara berkala dan pembuatan parit di sekeliling lahan penting untuk membuang air berlebih. Drainase yang baik akan meningkatkan sirkulasi oksigen di dalam tanah, yang vital bagi perkembangan akar dan menyehatkan tanah.
2. Penggunaan pembenah tanah
Pengapuran: Petani diinformasikan tentang manfaat penggunaan kapur dolomit atau kapur pertanian untuk menetralkan pH tanah yang asam.
Pemberian pupuk organik: Menambahkan pupuk kompos atau kotoran hewan yang sudah matang dapat meningkatkan bahan organik tanah, memperbaiki struktur, dan menstabilkan pH.
Pemanfaatan zeolit: Zeolit dapat mengikat unsur hara dan melepaskannya perlahan, membantu mencegah kekurangan nutrisi dan menjaga pertumbuhan padi tetap normal.
Abu sekam padi: Petani juga bisa memanfaatkan abu sekam padi untuk menetralkan tanah asam karena kandungan silikanya.
3. Pemberian nutrisi berimbang
Pupuk berimbang: Informasi disebarkan tentang pentingnya pemupukan berimbang. Hindari pemakaian pupuk urea yang berlebihan, karena justru akan memperparah kondisi tanah asam. Petani dapat diajarkan untuk menggunakan pupuk dengan kandungan unsur hara yang seimbang.
Nutrisi mikro: Diseminasi juga mencakup pentingnya nutrisi mikro, seperti seng (Zn). Aplikasi ZnSO4 atau pupuk lain yang mengandung zinc dapat membantu memulihkan tanaman yang sudah terlanjur terinfeksi.
4. Pemanfaatan mikroorganisme
Dekomposer: Penggunaan mikroorganisme tangguh atau dekomposer, seperti EM4, dapat mempercepat proses pelapukan bahan organik di lahan. Hal ini memastikan sisa jerami terurai dengan baik sebelum penanaman berikutnya.
Manfaat diseminasi informasi ini
Peningkatan hasil panen: Pencegahan asem-aseman membantu memastikan tanaman padi dapat menyerap nutrisi secara optimal, sehingga pertumbuhan dan hasil panen tidak terhambat.
Kesehatan tanaman: Dengan kondisi tanah yang sehat, tanaman padi menjadi lebih kuat dan tidak mudah terserang penyakit.
Pengurangan biaya: Petani dapat menghemat biaya perawatan karena teknologi ini berfokus pada pencegahan, bukan pengobatan.
Lingkungan yang lebih sehat: Mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang berlebihan akan menciptakan lingkungan pertanian yang lebih berkelanjutan.