(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Kegiatan Pengamatan OPT di Subak Mandul, Desa Panji

Admin distan | 28 November 2024 | 49 kali

Kamis, 28 November 2024 POPT Kecamatan Sukasada bersama PP Wilbin Desa Panji melaksanakan Kegiatan Pengamatan OPT di Subak Mandul, Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. Pada pelaksanaan kegiatan tersebut turut serta didampingi oleh POPT Kecamatan Sukasada, Koordinator BPP Sukasada sekaligus PP Wilbin Desa Panji, bersama Kelian Subak dan Petani.

Pengamatan OPT yang dilaksanakan di Subak Mandul, Desa Panji adalah pengamatan OPT pada komoditas Padi varietas Ciherang milik Kelian Subak Mandul (-8.168960, 115.102466), dengan umur tanaman Padi 35-45hst, luas garapan 0,5 ha. Kondisi pertumbuhan dan perkembangan Tanaman (fase vegetatif) secara keseluruhan relatif cukup baik.

Dari hasil pengamatan tersebut ditemukan adanya serang OPT Penyakit Penggerek Batang Padi. Serangan OPT PBP pada fase vegetatif oleh petani biasa disebut Sundep yang bergejala dengan gejala daun menggiling berwarna coklat kekuningan. Masa perusakan tanaman oleh larva berkisar antara 10-15 hari hingga akhirnya larva berubah menjadi imago.

Oleh karena sudah terdapat gejala Sundep, POPT merekomendasikan untuk melakukan pengambilan/mencabut daun giling sebagai langkah pengendalian secara mekanis dimaksudkan agar petani dapat mengendalikan secara langsung ulat/larva yang biasanya masih ada pada malai tersebut baik dengan dipecet ataupun dibakar nantinya setelah terkumpul. Hal tersebut lakukan untuk memutus siklus larva menjadi pupa hingga imago Selain itu, penggunaan pestisida nabati berupa ektrak daun nimba, serai dapur, sangat disarankan untuk dapat mengendalikan larva penggerek batang batang padi.

Pestisida nabati merupakan hasil ekstraksi bagian tertentu dari tumbuhan baik dari daun, buah, biji atau akar/umbi. Biasanya bagian tumbuhan tersebut mengandung senyawa atau metabolit sekunder dan memiliki sifat racun terhadap hama dan penyakit tertentu. Kelebihan pestisida nabati :

l  Cepat terurai / terdegradasi oleh sinar matahari,

l  Memiliki pengaruh yang cepat, yaitu menghentikan nafsu makan serangga walaupun jarang menyebabkan kematian,

l  Daya racun / Toksisitasnya umumnya rendah thd hewan dan relatif lebih aman pada manusia dan lingkungan,

l  Memiliki spectrum pengendalian yang luas (racun lambung dan syaraf) dan bersifat selektif,

l  Dapat diandalkan untuk mengatasi OPT yang telah kebal pada pestisida kimia, Phitotoksitas rendah, yaitu tidak meracuni dan merusak tanaman, serta

l  Murah dan mudah dibuat oleh petani

Formulasi ramuan pestisida nabati dapat berasal dari daun ( daun intaran, sereh dapur, sereh wangi, sungenge/kipahit, daun pepaya, daun sirsak dll ) yang menggunakan takaran (75gr-100gr untuk 1L air bersih), adapun dari umbi-umbian (Jahe, Isen, Gadung dll.) yang menggunakan takaran (25r-50gr untuk 1L air bersih) yang kemudian menggunakan 2-5 ml deterjen / sabun pembersih buah/piring sebagai pelarut ekstrak dan bahan aktif dengan air. Formula/larutan siap digunakan dengan dosis 500ml-750ml/15L/1 tangki. Contoh formula daun Intaran/nimba yaitu :

l  Daun mimba ( 75gr - 100gr ) , dihaluskan, kemudian diaduk merata dalam 1L air dan direndam semalam (12-24 jam)

l  Hasil rendaman kemudian disaring dengan kain halus, larutan hasil penyaringan ditambah dg 2-5 ml (deterjen / sabun pembersih buah/piring)

l  Formula/larutan siap digunakan dengan dosis 500ml/15L/1 tangki

Diharapkan dengan adanya pengamatan dan konsultasi pengendalian OPT Penggerek Batang Padi ini petani sebagai pelaku utama dapat mengerti pentingnya pengamatan terhadap tanaman yang dibudidaya agar dapat mengetahui gejala awal serangan OPT sehingga dapat melakukan tindakan pencegahan terhadap serangan hama OPT Penggerek Batang Padi, ataupun pengendalian awal dengan menggunakan pestisida nabati yang selanjutnya bisa juga dikoordinasikan dengan PP Wilbin setempat ataupun POPT Kecamatan setempat.