Diversifikasi penggunaan lahan melalui penanaman jagung merupakan salah satu strategi yang efektif untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani. Upaya ini dilakukan dengan memanfaatkan lahan secara lebih optimal melalui penanaman jagung sebagai tanaman utama maupun tanaman sela. Jagung memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap berbagai kondisi lahan, baik lahan kering, tegalan, maupun lahan bekas sawah, sehingga cocok dijadikan alternatif dalam diversifikasi pertanian. Melalui penanaman jagung, petani tidak hanya mengandalkan satu jenis komoditas saja, melainkan dapat memperluas sumber pendapatan dan mengurangi risiko kerugian akibat gagal panen atau fluktuasi harga pada tanaman utama.
Selain memberikan manfaat ekonomi, diversifikasi lahan dengan penanaman jagung juga berdampak positif terhadap lingkungan. Sistem tanam bergilir atau tumpangsari antara jagung dengan tanaman lain seperti kedelai, kacang tanah, atau ubi kayu dapat membantu menjaga kesuburan tanah, mengurangi erosi, dan meningkatkan kandungan bahan organik. Dengan demikian, praktik ini tidak hanya mendukung keberlanjutan produksi pertanian, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem lahan.
Berdasarkan hal tersebut, Pada hari ini, Rabu, 8 Oktober 2025 melalui program yang dilaksanakan oleh Polri dalam hal ini Polsek Busungbiu didampingi oleh Petugas penyuluh pertanian wilayah binaan Desa Titab, Adapun yang turut hadir mendampingi kegiatan tanam komoditas tersebut yaitu Danramil Kecamatan Busungbiu beserta anggota, Kapolsek Busungbiu beserta anggota, Kepala Desa Titab beserta staf desa, dan petani pelaksana. Adapun metode yang diterapkan pada tanaman jagung kali ini yakni metode TOT (tanpa olah tanah) yang sebelumnya telah diaplikasikan herbisida untuk menghambat pertumbuhan gulma. Jenis jagung yang ditanam Adalah jagung hibrida F-1 merek BISI.
Secara sosial, diversifikasi dengan jagung turut membuka peluang usaha baru, seperti industri pakan ternak, makanan olahan, maupun bioetanol, yang dapat meningkatkan perekonomian daerah. Program pemerintah dalam optimalisasi lahan tidur dan peningkatan ketahanan pangan juga banyak mengandalkan jagung sebagai komoditas strategis. Melalui penerapan diversifikasi penggunaan lahan dengan penanaman jagung, diharapkan pertanian menjadi lebih tangguh, produktif, dan berkelanjutan, sekaligus mendukung kemandirian pangan nasional.
Program Ketahanan Pangan di Desa merupakan salah satu upaya strategis untuk mewujudkan kemandirian dan keberlanjutan pangan masyarakat pedesaan. Program ini bertujuan untuk memastikan setiap rumah tangga di desa memiliki akses yang cukup terhadap pangan bergizi, aman, dan berkelanjutan, sekaligus mendorong masyarakat agar mampu memproduksi dan mengelola sumber pangan secara mandiri. Melalui program ini, diharapkan optimalisasi lahan dapat ditingkatkan melalui diversifikasi komoditas serta mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh bapak Presiden Republik Indonesia