(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

PEMERIKSAAN KESEHATAN KLINIS TERNAK SAPI

Admin distan | 20 Agustus 2024 | 261 kali

Kesehatan ternak adalah suatu keadaan atau kondisi dimana tubuh hewan dengan seluruh sel yang menyusun dan cairan tubuh yang dikandungnya secara fisiologis berfungsi normal. Salah satu bagian yang paling penting dalam penanganan kesehatan ternak adalah melakukan pemeriksaan klinis pada ternak. Pada hari ini Rabu, 20 Agustus 2024, drh. I Nyoman Sarsana selaku Medik Veteriner Kecamatan Kubutambahan melaksanakan pemeriksaan klinis pada sapi di Banjar Dinas Kelodan, Desa Bengkala yang didampingi oleh PPL Wilbin Bengkala. Adapun pemeriksaan klinis dilakukan menyasar ternak sapi secara sampling di wilayah Desa Bengkala khususnya di BD Kelodan.


Secara umum pemeriksaan klinis yang dilakukan yaitu (1) Pengamatan Visual: Pengamatan terhadap perilaku sapi (tampak aktif, nafsu makan normal, atau menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan). (2) Pengukuran Tanda Vital: Pengukuran suhu tubuh, denyut jantung, dan frekuensi pernapasan. (3) Pemeriksaan Kulit dan Bulu: Periksa kondisi kulit (tingkat iritasi) dan bulu sapi (tingkat kekusaman). (4) Pemeriksaan Mata dan Hidung: Periksa mata (pembengkakan, kemerahan, atau keluarnya cairan) dan kondisi hidung (mendeteksi adanya lendir atau sekresi yang tidak normal). (5) Mulut dan Gigi: Evaluasi kondisi mulut, gigi (ke-aus-an) dan gusi (peradangan). (6) Pemeriksaan Sistem Pencernaan: Perut: dan Feses (Evaluasi konsistensi dan frekuensi feses).


Diharapkan melalui pemeriksaan klinis maka dapat mendeteksi dini penyakit , dapat menjadi upaya pengelolaan kesehatan dan dapat menjaga kesejahteraan hewan yang sehat. Melalui hasil pemeriksaan klinis pada sapi sampel sebanyak 15 ekor di Banjar Dinas Kelodan Desa Bengkala, secara umum tidak ada menunjukkan gejala klinis sakit pada ternak sapi. Dengan mengikuti langkah-langkah pemeriksaan yang teliti dan rutin, peternak dapat memastikan sapi-sapi mereka tetap sehat, produktif, dan bahagia. Pemeriksaan yang baik tidak hanya mencegah penyakit, tetapi juga memaksimalkan potensi produktivitas dan kesejahteraan hewan.



 

(BPP Kubutambahan)