Hari ini tanggal 20 agustus 2025, staf bidang perkebunan, Kadek Sumerta dan Harisca Rusmaedy,S.P (penata layanan operasional), melakukan kunjungan di Kelompok Tani Uptiti Sari yang diketuai oleh Bpk ( I wayan Supiada)
Sesuai dengan surat tugas tanggal 20 Agustus 2025 nomor : B.800.1.11.1/2969/DISTAN/2025 , mengenai pendataan produktifitas kopi arabika di kelompok tani Uptiti Sari Desa lemukih, di lahan milik pribadi seluas 1 ha, didapat produktifitas kopi arabika sebanyak (828,85 kg/ha biji ceri. Produksi kopi Arabica dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor seperti karakteristik lahan, ketinggian tempat,iklim yang mendukung, sistem budidaya dan juga varietas yang ditanam.
Untuk varietas kopi arabica yang sedang di usahakan atau dibudidayakan oleh bpk wayan supiada berjenis , kopi arabika kartika dan B1 yang termasuk jenis atau varietas yang sudah umum dikenal di dunia kopi arabika, namun dewasa ini ketua kelompok bpk wayan supiada sudah mempunyai bibit sekitar +- 200 bibit kopi arabika gayo yang akan di uji coba dilahan milik pribadinya dan masih menggunakan sistem tanam konvensional dengan penaung lamtoro/gamal didalam terasering.
Usulan atau masukan yang bisa diberikan kepada petani/ketua kelompok ialah sistem budidaya tanam kopi arabika yang mungkin bisa di modifikasi seperti :
Sistem tanam pagar kopi Arabika metode budidaya kopi yang dilakukan dengan penanaman secara teratur dan padat.
Kelebihan Sistem Tanam Pagar:
- Optimalisasi Lahan Pertanian: Sistem tanam pagar memungkinkan petani untuk memanfaatkan lahan dengan lebih efisien, meningkatkan produktivitas lahan tanpa perlu perluasan area tanam.
- Pemeliharaan yang Mudah dan Efisien: Sistem ini memungkinkan pemeliharaan yang lebih mudah dan efisien, karena tanaman kopi dapat mempertahankan cabang lurusnya dalam waktu lama, sehingga biaya pemangkasan dapat diminimalkan.
- Hasil Panen Optimal: Sistem tanam pagar dapat meningkatkan produksi kopi hingga lima kali lipat dibandingkan kebun konvensional dengan luas lahan yang sama.
Jarak Tanam:
- Jarak tanam yang umum digunakan dalam sistem tanam pagar kopi Arabika adalah:
1 meter antara tanaman dalam satu baris
3-3,75 meter antara baris tanaman
Namun, jarak tanam dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lahan, seperti contohnya di Gayo,yang menggunakan jarak tanam 80 x 80 cm dengan jarak baris 3 meter atau 3,75 meter.
Populasi Tanaman:
- Dengan sistem tanam pagar, populasi tanaman kopi per hektar dapat mencapai 3300-4000 batang, jauh lebih banyak dibandingkan dengan sistem tanam konvensional yang hanya memiliki 1800 batang per hektar.
- Peningkatan populasi tanaman ini dapat meningkatkan produktivitas lahan dan hasil panen