Penyakit Rabies menjadi momok bagi masyarakat Buleleng khususnya dan Bali umumnya, mengingat kemunculan penyakit rabies ini di akhir tahun 2008 di Badung dan tahun 2009 masuk ke kabupaten Buleleng. (26/04)
Dalam perjalanannya ada kenaikan dan penurunak kasus di Buleleng, berbagai macam upaya dilakukan pemkab. Buleleng melalui vaksinasi masal, Sweeping ataupun emergency, juga bekerjasama denga pusat, propinsi dan ternasuk dengan FAO maupun NGO dalam hal Depopulasi berupa sterilisasi baok jantan maupun betina.
Di Kabupaten sendiri terjadi trend penurunan kasus dari tahun 2019 hingga kini. Namun ternyata kasus tetap masih ada, dalam perjalanannya pemerintah pusat bekerja sama dengan fao akan melakukan uji coba penggunaan vaksin oral rabies(VOR) Sebelum vaksin oral dilakukan secara umum. Apabila hasilnya bisa maksimal dengan tetap menggunakan vaksin parental yang diinjeksikan bagi anjing yang bisa di handling sehingga diharapkan hasil vaksinasi kombinasi antara vaksin injeksi untuk yang mudah di handling, sedang VOR bagi anjing yg di liarkan ataupun liar dalam arti sesungguhnya, dan dari hasil kajian dari pusat dan fao i pilihlah kabupaten buleleng dan kab. Katangasem dalam rangka uji coba ini, semoga berhasil