Rabu, 24 April 2024 telah dilaksanakan Koordinasi, Permintaan Data dan Kunjungan ke Petani Kopi dan Pengusaha/ UMKM terkait Pelaksanaan Kajian Pengembangan Kopi di Kabupaten Buleleng diawali dengan diskusi serta pengumpulan data dari masing-masing OPD dari staf Direktorat Kebijakan Riset dan Inovasi Daerah difasilitasi oleh Balitbang Kabupaten Buleleng dengan Dinas Pertanian, Kopdagprind UKM, BAPPEDA, Perijinan Satu Pintu, Dinas Kesehatan terkait dengan tupoksi masing-masing OPD dalam pengembangan kopi. Dari dinas Pertanian diwakili oleh Kabid Perkebunan menyampaikan potensi pengembangan kopi, kendala yang dihadapi serta program dan strategi ke depan dalam peningkatan produksi, peningkatan mutu hasil, kelembagaan petani dan pemasaran kopi arabika dan robusta di Kabupaten Buleleng yang di dukung dengan data statistik maupun data lainnya yang terkait.
Setelah sesi diskusi dilanjutkan dengan kunjungan ke pengusaha Kopi Banyuatis yang diterima HRD perusahaan Kopi Banyuatis menjelaskan kapasitas produksi selama satu tahun, varian dan segmen pasar kopi yang dihasilkan, pemenuhan suplai bahan baku green bean kopi, program perusahaan dalam peningkatan omset serta perluasan pasar kopi serta model kerjasama dengan petani dalam pembelian bahan baku. Kunjungan selanjutnya adalah ke PT. Indokom Citra Persada di Desa Wanagiri Kec. Sukasada yang menjelaskan luas kawasan kopi arabika organik seluas 305 ha di186 petani dimana kawasan ini sudah mempunyai sertifikat organik dan rain forest alliance yang dikeluarkan oleh Control Union dengan standarisasi USDA. Disampaikan juga oleh petugas dari PT. Indokom bahwa pendampingan teknis dilakukan oleh petugas lapangan perusahaan dalam membina petani dari budidaya sampai pasca panen sedangkan support dari pemerintah adalah bantuan bibit, alat pasca panen dari kegiatan APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten. Di sampaikan juga pembelian kopi dari petani adalah HS basah dengan kadar air 40% selanjutnya akan di olah oleh UD. Mertha Buana untuk menghasilkan green bean yang selanjutnya di kirim ke Situbondo dalam proses grading dan export ke negara tujuan. Pada pertemuan dengan PT. Indokom juga di dampingi oleh pengurus kelompok organik dari klp tani Uptiti Sari, Sari Mekar, Tempek Beji, Leket Sari, dan Giri Tani. Kunjungan selanjutnya adalah ke Bumdes Wanagiri di mana Bumdes Wanagiri sebagai pengelola hutan desa seluas 250 ha dengan penanaman kopi dan hasilnya akan di beli dan di olah menjadi kopi bubuk dengan pasar luar kabupaten Buleleng seperti gianyar, badung, denpasar bahkan ke Jakarta. Dari hasil wawancara dab kunjungan lapangan selanjutnya dari BRIN akan membuat kajian kebijakan dan strategi pengembangan kopi Buleleng 5 tahun ke depan.
(Bidang Perkebunan)