Pada hari Senin, 2 September 2024 berlokasi di lahan demplot Sekolah Lapang Ramah Lingkungan Komoditas Padi yang berada di Subak Menagung Desa Kayu Putih Kecamatan Banjar dilaksanakan kegiatan Kursus Tani Agroekosistem ke 8. Adapun agenda pada pertemuan hari ini adalah pengambilan ubinan tanaman padi pada lahan demplot. Ubinan adalah teknik pengambilan sampel pada pertanaman dengan ukuran 2,5m x 2,5 yang kemudian hasilnya diukur dan ditimbang untuk dijadikan dasar dalam penentuan produksi dalam 1 hektar.
Kegiatan pengambilan ubinan pada hari ini dihadiri oleh Kepala Bidang Penyuluhan beserta staf, Kepala Bidang Tanaman Pangan beserta staf, petani peserta SL serta penyuluh pertanian yang bertugas di Kecamatan Banjar. Pelaksanaan ubinan dilaksanakan di lahan sawah milik Bapak Astawa Adnyana dengan varietas yang ditanam adalah Ngaos Mawar. Pada saat pengambilan ubinan dilaksanakan juga pengukuran diantaranya (1) jumlah anakan; (2) jumah anakan produktif; (3) tinggi tanaman; (4) jumlah rumpun yg ditanam; serta (5) berat gabah yg ditimbang.
Setelah pengambilan ubinan, acara dilanjutkan diskusi bersama untuk membahas hasil ubinan yang didapat yang dipandu oleh penyuluh wilbin Kayu Putih. Diawali dari Kabid Penyuluhan yang menyampaikan bahwa hasil ubinan menjadi tolak ukur keberhasilan dalam melakukan usaha tani. Peningkatan hasil ubinan menunjukkan adanya dampak penerapan teknologi yang telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilakukan kegiatan evaluasi bersama untuk perbaikan usahatani yang akan datang. Disampaiakn juga bahwa setelah melakukan kegiatan pengambilan ubinan dan panen akan dilanjutkan dengan kegiatan Farm Field Day (Hari Temu Lapang), dimana pada kesempatan tersebut akan membahas tentang seluruh rangkaian kegiatan SL yang telah dilaksanakan, hasil dan manfaat yang diperoleh oleh peserta SL selama mengikuti kegiatan SL. Disampaikan juga kegiatan FFD merupakan ajang pertemuan bagi para petani, peneliti, penyuluh serta pemangku kebijakan di wilayah tersebut untuk saling tukar menukar informasi tentang teknologi pertanian yang diterapkan dan mendapatkan umpan balik dari petani mengenai masalah dan hambatan yang dihadapi dalam berusahatani.
Selanjutnya Kepala Bidang Tanaman Pangan menyampaikan hasil ubinan penanaman padi dengan metode Hazton dan dengan metode konvensional. Disampaiakan untuk penanaman padi dengan metode Hazton hasil ubinannya adalah 5,145kg GKP dan tanaman padi yang ditanam dengan metode konvensional (1 lubang tanam berisis 3-5 batang padi) diperoleh hasil 3,795 kg GKP. Terlihat bahwa hasil ubinan dengan metode Hazton lebih tinggi hal ini disebabkan diantaranya karena tanaman padi yang ditanam dengan metode Hazton memiliki anakan produktif yang lebih banyak jika dibandingkan dengan metode konvensional.
Topik selanjutnya membahas tentang rencana kegiatan FFD yang disampaikan oleh Penyuluh Wilbin dan penyuluh pertanian ahli madya di bidang penyuluhan bersama sama dengan petani. Dimana dari hasil diskusi diputuskan bahwa FFD rencananya akan diselenggarakan pada hari Kamis, 12 September di Balai Pertemuan, Desa Gobleg.. Diharapkan nanti pada saat FFD seluruh petani peserta SL hadir untuk mengikuti rangkaian terakhir dari kegiatan SL yang telah dimulai dari bulan Maret 2024.
(Bidang Penyuluhan)