Pengamatan OPT padi dilaksanakan di subak Bangkangan, Desa Tirtasari pada Kamis, 28 November 2024 bersama POPT dan PPL Wilbin. Pengamatan yang dilakukan adalah pengamatan keliling, dengan menjelajahi wilayah pengamatan untuk mengetahui serangan OPT, luas tanaman terserang, luas pengendalian, serta informasi penggunaan, peredaran dan penyimpanan pestisida. Pengamatan keliling dilakukan dengan menemui petani/kelompok tani atau sumber lain yang dapat dipercaya untuk memperoleh informasi tentang serangan OPT dan kegiatan pengendalian di wilayahnya.
Padi yang diamati berumur 55 hst dengan varietas IR 64. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa padi terkena penyakit blas. Penyakit blas disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae yang ditandai dengan adanya bercak-bercak coklat pada daun padi. Dalam pengedalian penyakit blas ini telah direkomendasikan kepada petani untuk menggunakan agensia hayati berupa Paenibacillus polymyxa.
Paenibacillus polymyxa merupakan bakteri endofit yang termasuk dalam golongan bakteri antagonis yang dapat digunakan sebagai agen pengontrol beberapa jenis penyakit pada tanaman pangan dan hortikultura serta menghasilkan beberapa jenis antibiotik yang memiliki daya hambat terhadap aktivitas mikroorganisme lain seperti penyakit blas. Diharapkan dengan pengaplikasian P. polymyxa yang rutin dapat menekan pertumbuhan blas dan tidak menimbulkan kerugian yang besar.