(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Rapat Konsolidasi Kegiatan Padi kaya Gizi (Biofortifikasi) Tahun 2022

Admin distan | 29 Maret 2022 | 167 kali


Permasalahan kekurangan gizi merupakan permasalahan serius bagi Indonesia. Sekitar 30% penduduk dunia termasuk Indonesia, terutama anak-anak, berisiko menderita kekurangan gizi Zn. Dalam mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif diperlukan status gizi yang optimal, dengan cara melakukan perbaikan gizi secara terus menerus. Untuk itu, Pemerintah pada tahun 2021 melaksanakan kegiatan Peningkatan Produksi Padi melalui Budidaya Padi Kaya Gizi (Biofortifikasi).

Biofortifikasi merupakan upaya fortifikasi mineral penting melalui perakitan varietas. Keuntungan biofortifikasi antara lain: (1) dapat dikembangkan pada bahan makanan pokok, (2) lebih murah dan menguntungkan dari segi budi daya karena benihyang telah terfortifikasi hanya diperlukan sekali di awal penggunaan, selanjutnya benih dari pertanaman berikutnya dapat dikembangkan lebih lanjut oleh petani lain, (3) bermanfaat bagi masyarakat konsumen rawan gizi, dan (4) produksi tinggi dan ramah lingkungan. Badan Litbang Pertanian telah menciptakan varietas padi dengan kandungan Zn rata-rata 29,54 ppm yang dilepas Menteri Pertanian dengan nama Padi IR Nutri Zinc melalui Surat Keputusan Nomor: 168/HK.540/C/01/2019.

Selasa, 29 Maret 2022 dilaksanakan rapat konsolidasi terkait pengembangan padi kaya gizi (Biofortifikasi) secara virtual melalui aplikasi zoom meeting. Pertemuan dipimpin langsung oleh Bapak Dirjen Tanaman Pangan dan diikuti oleh Dinas Provinsi dan Kabupaten Kota pelaksana kegiatan Padi Kaya Gizi tahun 2022 se-Indonesia. Dalam pertemuan tersebut dibahas beberapa hal diantaranya: pentingnya pengembangan padi kaya gizi untuk membantu menurunkan angka stunting di Indonesia sesuai dengan amanah Bapak Presiden bahwa diharapkan adanya penurunan  prevalensi stunting dari 22,7% pada 2019 menjadi 14% pada tahun 2024. Pengembangan padi kaya gizi diharapkan dapat membantu tercapainya program pemerintah tersebut karena padi ini memiliki kandungan gizi dan manfaat yang lebih dibanding padi lainnya, diantaranya memiliki kadar amilosa 16,6% dan potensi Zn 34,51 ppm sehingga membantu agar tidak kekurangan mineral mikro (Zn) di dalam tubuh manusia yang berdampak pada gangguan metabolisme dalam tubuh, berlanjut pada pertumbuhan yang tidak normal (stunting).

Kabupaten Buleleng pada tahun 2022 akan mengembangkan padi kaya gizi (Biofortifikasi) ini seluas 200 ha tersebar di 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Busungbiu, Kubutambahan dan Sawan. Kedepan diharapkan semua pihak ikut mendukung dan berkomitmen penuh dalam pengembangan padi kaya gizi ini, mengedukasi masyarakat dan penguatan kelembagaan serta pemasarannya sehingga apa yang menjadi program pemerintah tersebut dalam tercapai.