Permasalahan
kekurangan gizi merupakan permasalahan serius bagi Indonesia. Sekitar 30%
penduduk dunia termasuk Indonesia, terutama anak-anak, berisiko menderita
kekurangan gizi Zn. Dalam mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang sehat,
cerdas, dan produktif diperlukan status gizi yang optimal, dengan cara
melakukan perbaikan gizi secara terus menerus. Untuk itu, Pemerintah pada tahun
2021 melaksanakan kegiatan Peningkatan Produksi Padi melalui Budidaya Padi Kaya
Gizi (Biofortifikasi).
Biofortifikasi
merupakan upaya fortifikasi mineral penting melalui perakitan varietas.
Keuntungan biofortifikasi antara lain: (1) dapat dikembangkan pada bahan
makanan pokok, (2) lebih murah dan menguntungkan dari segi budi daya karena
benihyang telah terfortifikasi hanya diperlukan sekali di awal penggunaan,
selanjutnya benih dari pertanaman berikutnya dapat dikembangkan lebih lanjut
oleh petani lain, (3) bermanfaat bagi masyarakat konsumen rawan gizi, dan (4)
produksi tinggi dan ramah lingkungan. Badan Litbang Pertanian telah menciptakan
varietas padi dengan kandungan Zn rata-rata 29,54 ppm yang dilepas Menteri
Pertanian dengan nama Padi IR Nutri Zinc melalui Surat Keputusan Nomor:
168/HK.540/C/01/2019.
Selasa,
29 Maret 2022 dilaksanakan rapat konsolidasi terkait pengembangan padi kaya
gizi (Biofortifikasi) secara virtual melalui aplikasi zoom meeting. Pertemuan
dipimpin langsung oleh Bapak Dirjen Tanaman Pangan dan diikuti oleh Dinas
Provinsi dan Kabupaten Kota pelaksana kegiatan Padi Kaya Gizi tahun 2022
se-Indonesia. Dalam pertemuan tersebut dibahas beberapa hal diantaranya:
pentingnya pengembangan padi kaya gizi untuk membantu menurunkan angka stunting
di Indonesia sesuai dengan amanah Bapak Presiden bahwa diharapkan adanya
penurunan prevalensi stunting dari 22,7%
pada 2019 menjadi 14% pada tahun 2024. Pengembangan padi kaya gizi diharapkan
dapat membantu tercapainya program pemerintah tersebut karena padi ini memiliki
kandungan gizi dan manfaat yang lebih dibanding padi lainnya, diantaranya
memiliki kadar amilosa 16,6% dan potensi Zn 34,51 ppm sehingga membantu agar
tidak kekurangan mineral mikro (Zn) di dalam tubuh manusia yang berdampak pada
gangguan metabolisme dalam tubuh, berlanjut pada pertumbuhan yang tidak normal
(stunting).
Kabupaten
Buleleng pada tahun 2022 akan mengembangkan padi kaya gizi (Biofortifikasi) ini
seluas 200 ha tersebar di 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Busungbiu, Kubutambahan
dan Sawan. Kedepan diharapkan semua pihak ikut mendukung dan berkomitmen penuh
dalam pengembangan padi kaya gizi ini, mengedukasi masyarakat dan penguatan
kelembagaan serta pemasarannya sehingga apa yang menjadi program pemerintah
tersebut dalam tercapai.