Dalam rangka pengembangan produk hortikultura yang
bermutu dan berdaya saing dipasaran diperlukan penanganan pascapanen yang baik
dan benar (good Handling Practices/GHP).
Penanganan pascapanen yang baik dan
benar merupakan salah satu mata
rantai dalam pencapaian standar mutu produk
hortikultura. Penerapan (Good Handling Practices) pada komoditas hortikultura khususnya buah Manggis, merupakan bagian yang tidak
dapat dilepaskan dari upaya peningkatan daya saing hortikultura khususnya buah Manggis di pasaran, baik domestik maupun Internasional.
Kegiatan
pascapanen produk hortikultura, merupakan salah satu kegiatan dalam kegiatan
usaha tani, karena menyangkut upaya menekan kehilangan hasil baik dalam bobot
maupun mutu, memperpajang kesegaran dan masa simpan. Selain penanganan
pasacapanen, kegiatan pengolahan juga akan meningkatkan nilai produk hortikultura.
Pascapanen merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan
setelah panen sampai komoditi
siap dijual, yang meliputi kegiatan penerimaan hasil panen/pengumpulan, penyortiran,
trimming, pembersihan, penirisan, pengkelasan/grading, perendaman, pulsing, pengemasan,
pelabelan, penyimpanan, dan pengangkutan/distribusi.
Kesadaran masyarakat terhadap mutu dan keamanan pangan, menuntut pelaku usaha
hortikultura memenuhi kebutuhan konsumen. Kegiatan pembinaan penanganan
pascapan ditingkat petani selaku produsen, masih diperlukan untuk dilaksanakan secara
berkelanjutan, guna meningkatkan pemahaman dan keterampilan di tingkat petani
dalam hal penanganan pascapanen. Pembinaan penanganan pascapanen buah manggis, diberikan
kepada Kelompok Tani Giri Sari Desa Sekumpul dan Kelompok Tani Mekar Sari Desa
Lemukih yang dilaksanakan pada tanggal 4 April 2023 di Balai Subak Desa
Sekumpul, Kecamatan Sawan sebagai sentra petani buah manggis di Kecamatan Sawan.
Dalam pembinaan kali ini, dihadiri oleh Fungsional Pengawas Mutu Hasil
Pertanian ahli Muda, Koordinator BPP. Kecamatan Sawan, PPL Wilbin Desa Sekumpul
dan PPL Wilbin Desa Lemukih beserta staf Bidang Hortikultura.
Prinsip penanganan pascapanen yang baik menekan
tingkat kerusakan atau kehilangan hasil, menjaga mutu sesuai persyaratan
standar mutu yang berlaku, menghasilkan produk yang terjamin kualitas,
Kuantitas dan kontinuitas. Perlu diupayakan penanganan pascapanen
yang baik dan konsisten mulai dari saat panen hingga ke konsumen.
Tujuan dilaksanakannya pembinaan penanganan pascapanen dalam upaya untuk meningkatan pengetahuan dan keterampilan petani dan petugas dilapangan, meningkatkan dan atau mempertahankan sifat-sifat mutu dari produk hortikultura mencakup karakteristik tampilan (bentuk, ukuran, warna dan bebas dari cacat-cela), tekstur, cita rasa, nilai nutrisi dan keamanan pangan. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk hortikultura. Menyediakan produk pertanian hortikultura yang memberikan jamanian mutu sesuai standar yang dipersyaratkan. Menyiapkan dukungan fasilitasi bantuan prasarana dan sarana pascapanen serta alat pengolahan hasil hortikultura.
(Bidang Hortikultura)