(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Optimalisasi lahan

Admin distan | 02 Desember 2024 | 18 kali


Cabai besar (Capsicum annuum) merupakan salah satu komoditas sayuran yang memiliki banyak manfaat, bernilai ekonomi tinggi dan mempunyai prospek pasar yang menarik. Buah cabai selain dapat dikonsumsi segar untuk campuran bumbu masak juga dapat diawetkan misalnya dalam bentuk acar, saus, tepung cabai dan buah kering.

Cabai besar cocok dibudidayakan baik di dataran rendah maupun dataran tinggi pada lahan sawah atau tegalan dengan ketinggian 0–1000 m dpl. Tanah yang baik untuk pertanaman cabai adalah yang berstruktur remah atau gembur, subur, kaya akan bahan organik, pH tanah antara 6-7. Tanaman cabai yang dibudidayakan disawah sebaiknya ditanam pada akhir musim hujan, sedangkan di tegalan ditanam pada musim hujan.

Proses dalam persiapan tanam, diawali dengan pencangkulan tanah sampai gembur kemudian dibuat bedengan-bedengan dengan lebar 1,5 m, dimana antara bedengan dibuat parit sedalam 50 cm dan lebar 50 cm. Lubang tanam dibuat dengan jarak tanam 50 cm x 40 cm. Bila pH tanah kurang dari 5,5 dilakukan pengapuran menggunakan Kaptan/Dolomit dengan dosis 1,5 ton/ha pada 3 - 4 minggu sebelum tanam (bersamaan dengan pengolahan tanah ) dengan cara disebar dipermukaan tanah dan diaduk rata.

Dalam proses pemeliharaan budidaya cabai besar, pengendalian OPT dilakukan secara rutin dan berkala agar meminimalisir serangan OPT dengan menggunakan pestisida ramah lingkungan, jika terjadi serangan yang berat dilakukan dengan menggunakan pestisida kimia.  Cabai besa dapat dipanen pertama dilakukan pada umur 60-75 hari setelah tanam, dengan interval ± 3-7 hari.

Hasil pemantauan perkembangan tanaman cabai besar di Subak Pegayaman Desa Temukus Kecamatan Banjar yang ditanam oleh Pak Srinata  selaku Klian subak Pegayaman pada lahan seluas 0,50 Ha dengan jumlah tanaman + 7000 pohon.  Penamanan dilakukan di lahan sawah pada bulan Juli 2024 dan secara intensif dilakukan pemeliharaan. Secara umum kondisi tanaman sehat, terlihat dari penampakan vigor tanaman yang kuat.  Hasil panen cabai besar sudah 8 kali dengan jumlah total 2.630 kg. Selain tanaman cabai besar, ada juga tanaman  bunga gemitir dan kangkung diantara tanaman cabai walaupun jumlahnya sedikit, hal ini dilakukan untuk menumpangsarikan dengan tujuan mengoptimalkan lahan dan tambahan peningkatan hasil produksi.

Setiap tahun selaku Klian subak Pegayaman, pak Srinata selalu menanam komoditas hortikultura, hal ini dilakukan untuk pergiliran tanaman yaitu padi, padi, palawija / hortikultura dan harapannya dapat memutus mata rantai berkembangnya hama dan penyakit pada tanaman padi.

Terkait dengan budidaya dari hulu sampai hilir tentang tanaman cabai untuk menghasilkan produksi yang maksimal, pembinaan dan monitoring secara berkala tetap dilakukan oleh Bidang Hortikultura dalam hal ini Kepala Bidang Hortikultura, PP Ahli Madya, PP Muda dan PMHP Ahli Muda bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng serta Latihan, kunjungan dan supervisi ( LAKUSUSI ) yang dilakukan secara rutin oleh Penyuluh Pertanian Lapangan, pendampingan secara rutin dilaukan oleh PPL Wilbin Desa Temukus dan petugas OPT Kecamatan Banjar