Pemeliharaan tanaman tidak bisa dihindarkan dari serangan hama maupun penyakit. Kerugian akibat serangan hama atau penyakit mendorong dilakukannya berbagai usaha pengendalian. Selama ini usaha pengendalian hama dan
penyakit yang dilakukan masih bertumpu pada penggunaan pestisida sintetis.
Padahal, penggunaan berbagai jenis pestisida sintetis disisi lain membawa masalah bagi lingkungan seperti menimbulkan dampak keracunan bagi manusia, membunuh organisme non target, terjadi ledakan hama sekunder, serta menimbulkan resistensi organisme pengganggu tanaman (OPT).
Salah satu alternatif pengendalian hama yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan petisida nabati. Pestisida nabati dapat mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman namun bersifat ramah terhadap lingkungan dan relatif aman dari segi kesehatan. Dengan demikian , pada hari Rabu, 26 Januari 2022 petugas POPT Banjar melakukan kegiatan pengendalian OPT menggunakan pestisida nabati berbahan mimba ke tanaman padi varietas ciherang. Lokasi di petakan sawah milik Bapak Nyoman Artawan yang berada di Subak Rambut Naga , Desa Dencarik.
Penggunaan pestisida nabati dilakukan dengan cara menyemprot larutan mimba yang sebelumnya daun tersebut telah dihaluskan serta direndam 2 hari 2 malam. Pengendalian hama dengan menggunakan pestisida berbahan mimba mempunyai beberapa keunggulan antara lain senyawa aktif mudah terurai di alam, sehingga kadar residu relatif kecil. Cara kerja spesifik, sehingga aman terhadap manusia dan ternak serta tidak mudah menimbulkan resistensi, karena jumlah senyawa aktif lebih dari satu.