Biosaka
merupakan bioteknologi dalam perkembangan dunia pertanian, dengan memanfaatkan
senyawa kimia untuk memicu respon
fisiologi, morfologi pada tanaman menjadi lebih baik, memberikan sinyal positif
bagi membran sel pada akar sehingga lebih energik dan produktif. Selain untuk
meningkatkan produksi, manfaat biosaka lainnya adalah mengurangi penggunaan
pupuk dan pestisida kimia, menjadikan lahan subur serta mengurangi serangan hama.
Biosaka sudah diterapkan sejak 2019 di
Blitar. Berdasarkan uji lab, ramuan biosaka terdapat hormon, jamur dan bakteri
yang tinggi, mengandung PGPR serta ZPT.
Bidang
Tanaman Pangan mengikuti kegiatan pembuatan biosaka serentak. Pembuatan biosaka
dipimpin langsung oleh Bapak Syahrul Yasin Limpo selaku Menteri Pertanian
Republik Indonesia. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara online dan diikuti
oleh 33 Provinsi lainnya. Kegiatan tersebut dihadiri POPT Ahli Muda (Substansi
Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan), Penyuluh Pertanian Ahli Muda
(Substansi Produksi Tanaman Pangan), perwakilan dari BPP Kecamatan Sukasada,
Sawan, Buleleng serta staf bidang Tanaman Pangan. Dalam kegiatan tersebut,
Bapak Syahrul Yasin Limpo menegaskan agar biosaka terus dikembangkan dan
diaplikasikan untuk meningkatkan produksi pertanian di Indonesia.
(Bidang
Tanaman Pangan)