Pada Hari Rabu, 18 Desember 2024 – Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) bersama Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk "Pemanfaatan Teknologi Penginderaan Jarak Jauh dalam Pengembangan Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan dan Monitoring Lahan Pertanian guna Mewujudkan Precision Agriculture". FGD dihadiri oleh Tim Peneliti dari Fakultas Teknik dan Kejuruan (FTK) Undiksha serta perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, termasuk Sekretaris Dinas, Kepala Bidang Penyuluhan, dan enam orang perwakilan Penyuluh Pertanian.
Diskusi ini bertujuan untuk membahas pengembangan aplikasi berbasis teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis (SIG) untuk mendukung pemetaan dan monitoring lahan pertanian di Kabupaten Buleleng. Teknologi ini diharapkan mampu mempercepat terwujudnya konsep Precision Agriculture atau pertanian presisi di wilayah tersebut.
Dalam diskusi, beberapa poin penting berhasil dirumuskan, antara lain:
1. Potensi Pertanian: Diketahui bahwa potensi besar pertanian di Kabupaten Buleleng belum terpetakan dengan baik.
2. Implementasi Tahun 2025: Aplikasi ini diharapkan dapat mulai digunakan pada tahun 2025 untuk mendukung pendataan potensi pertanian.
3. Open Source dan Efisiensi Biaya: Sistem dirancang berbasis open source tanpa biaya langganan, dengan kebutuhan infrastruktur seperti Virtual Private Server (VPS) AMD 4-core, RAM 6 GB.
4. Aspek Ekonomi: Biaya operasional sistem diproyeksikan minimal untuk tiga tahun pertama.
5. Kemudahan Akses: Aplikasi ini dirancang agar dapat diakses melalui perangkat tablet dan ponsel.
6. Hasil Feasibility Study: Evaluasi kelayakan menunjukkan nilai 8,4, sehingga sistem layak untuk diimplementasikan.
7. Kendala Teknis: Beberapa kendala seperti blankspot sinyal dan potensi error aplikasi turut dibahas, termasuk solusi untuk membatasi ukuran unggahan foto (maksimum 1 MB) dan kapasitas akses serentak hingga 500 pengguna.
Selain itu, Sekretaris Dinas Pertanian dan Kepala Bidang Penyuluhan memberikan masukan terkait operasional sistem, yakni:
• Aplikasi harus mudah diakses oleh penyuluh pertanian tanpa gangguan teknis saat penginputan data.
• Keamanan data harus dijamin untuk mencegah kebocoran informasi.
• Perlu diadakan sosialisasi langsung oleh tim peneliti kepada penyuluh pertanian untuk memperkenalkan cara kerja aplikasi.
Perwakilan penyuluh pertanian juga menekankan pentingnya fitur yang memudahkan pembaruan data petani secara cepat dan tampilan peta lahan dengan rincian akurat.
Pada akhir diskusi, disepakati bahwa hasil pengembangan aplikasi akan diserahkan pada bulan Desember 2024, diikuti dengan pertemuan lanjutan untuk mensosialisasikan sistem kepada penyuluh pertanian. Dengan langkah ini, diharapkan Kabupaten Buleleng dapat mengoptimalkan potensi pertaniannya melalui pemanfaatan teknologi canggih.