Kegiatan perbanyakan biakan sebar trichoderma menggunakan pupuk kandang di KTT Widya Amerta Desa Gobleg Kecamatan Banjar. Lokasi perbanyakan dilaksanakan di balai kelompok KTT Widya Amerta Dusun Unusan Desa Gobleg. Kegiatan ini didampingi oleh PPL Wilbin bersama pengurus dan anggota kelompok pada hari Senin, 30 September 2024. KTT Widya Amerta memilliki kegiatan budidaya ternak kambing integrasi dengan perkebunan cengkeh.
Proses perbanyakan trichoderma pada kohe kambing ini dilakukan sebagai upaya mengendalikan jamur akar putih pada tanaman cengkeh yang pada akhir-akhir ini menyerang tanaman cengkeh milik anggota kelompok.
Jamur akar putih (JAP) atau dikenal dengan Rigidoporus microporus adalah salah satu penyakit utama pada tanaman cengkeh. Jamur ini menyerang akar tanaman dan menyebabkan tanaman mengalami pembusukan akar, sehingga bisa mematikan tanaman jika tidak ditangani dengan baik.
Berikut adalah informasi terkait penyebab, gejala, dan cara pengendalian jamur akar putih pada tanaman cengkeh. Perbanyakan biak Trichoderma menggunakan pupuk kandang adalah salah satu metode yang efektif untuk memperbanyak agen hayati ini dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman.
Berikut ini adalah langkah-langkah teknis dalam perbanyakan Trichoderma dengan pupuk kandang.Bahan dan Alat Bibit Trichoderma (Trichoderma sp.) Pupuk kandang (pupuk kandang yang sudah matang atau terdekomposisi sempurna) Air bersih, alat pengaduk (misalnya sekop atau cangkul.
Langkah-langkah Perbanyakan Persiapan Pupuk Kandang: Pastikan pupuk kandang yang digunakan sudah matang dan tidak mengandung bibit penyakit atau gulma. Jika pupuk kandang masih basah, keringkan terlebih dahulu hingga kelembaban optimal (sekitar 40-50%). Pencampuran Bibit Trichoderma: Siapkan bibit Trichoderma. Bibit ini bisa berupa spora kering atau cair. Campurkan bibit Trichoderma ke dalam pupuk kandang dengan perbandingan 1:10 (1 bagian bibit Trichoderma dengan 10 bagian pupuk kandang). Penggunaan bibit dalam jumlah besar dapat mempercepat proses perbanyakan. Penyiraman dan Pengadukan: Tambahkan air secukupnya ke dalam campuran pupuk kandang dan bibit Trichoderma agar lembab, tetapi tidak terlalu basah. Aduk rata campuran tersebut hingga bibit Trichoderma merata dalam seluruh media pupuk kandang.
Fermentasi: Setelah dicampur rata, masukkan media tersebut ke dalam wadah atau karung yang bisa ditutup, tetapi masih memungkinkan udara masuk (tidak kedap udara). Diamkan media tersebut selama 1-2 minggu dalam kondisi yang teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung. Ciri-ciri media yang berhasil terkolonisasi oleh Trichoderma adalah adanya perubahan warna menjadi hijau, yang menandakan pertumbuhan miselia jamur Trichoderma. Setelah proses fermentasi selesai dan Trichoderma sudah berkembang biak, media siap diaplikasikan ke lahan.
Aplikasi dapat dilakukan dengan cara menaburkan media langsung ke tanah atau mencampurkannya dengan kompos untuk meningkatkan kesuburan tanah dan menekan patogen.
(BPP Banjar)