(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

PENDAMPINGAN KEGIATAN MONITORING ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) PADI DI DESA PETANDAKAN

Admin distan | 16 Oktober 2025 | 15 kali

Organisme Pengganggu Tanaman adalah sebuah istilah yang merujuk pada semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau bahkan menyebabkan kematian pada tanaman padi. Secara garis besar, OPT pada tanaman padi dikelompokkan menjadi tiga kategori utama: hama, penyakit, dan gulma,dimana masing-masing memiliki karakteristik dan dampak kerusakan yang berbeda. Adanya serangan Organisme Pengganggu Tanaman baik hama dan penyakit merupakan salah satu kendala dalam berbudidaya padi yang dapat mengakibatkan penurunan produktivitas tanaman padi bahkan dapat menyebabkan gagal panen, sehingga diperlukan pendampingan dalam monitoring dan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) secara terpadu kepada petani sehingga harapannya petani mampu secara mandiri dan efektif mengelola OPT pada tanaman padi mereka.


Berdasarkan hal tersebut diatas maka pada hari Kamis 16 Oktober 2025, PPL yang bertugas di Desa Petandakan bersama POPT Kecamatan Buleleng melaksanakan kegiatan monitoring/pengamatan OPT pada beberapa lahan sawah yang ada di Desa Petandakan diantaranya pada lahan sawah milik Made Sukaada dengan luas 0,3 ha, Wayan Suardana dengan luas 0,1 ha, Ketut Kastawan dengan luas 0,8 ha dan lahan Made Teguh Sukarsa dengan luas 0,4 ha. Dari hasil pengamatan terlihat bahwa tanaman padi yang saat ini sedang berada pada fase primordia dengan umur rata rata 42 hst secara umum dalam kondisi pertumbuhan yang baik, namun ada terlihat di beberapa titik rumpun rumpun padi yang terserang penyakit hawar daun bakteri atau biasa dikenal dengan penyakit kresek. Terkait hal tersebut  POPT telah memberikan anjuran agar melaksanakan pengendalian terhadap OPT kresek dengan mengaplikasikan pestisida berbahan aktif tembaga oksida yang berfungsi untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh bakteri ataupun jamur. Penyemprotan dilakukan secara merata pada daun yang terinfeksi penyakit pada pagi atau sore hari. 


Untuk selanjutnya diinformasikan kepada petani agar melaksanakan sanitasi lahan dengan mencabut gulma, menggunakan pupuk secara berimbang (terutama menghindari kelebihan nitrogen), menerapkan pengaturan sistem pengairan serta pengamatan rutin setiap hari harus tetap dilaksanakan oleh petani dengan tujuan untuk mendeteksi dini keberadaan dan perkembangan OPT sebelum populasinya mencapai ambang batas ekonomi dan menyebabkan kerugian hasil panen yang signifikan. Dengan pemahaman yang baik mengenai jenis-jenis OPT dan cara pengendaliannya, diharapkan petani dapat melakukan tindakan pencegahan dan penanganan yang efektif sehingga hasil panen menjadi optimal dan memberikan keuntungan bagi petani serta terut mendukung terwujudnya kedaulatan pangan.