Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang paling berperan terhadap perbaikan ekonomi nasional pasca pandemi. Untuk bisa memperkuat pembangunan sektor pertanian, salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan adalah sumber daya manusia pertanian yang handal. Salah satu metode yang digunakan dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang handal adalah melalui sekolah lapang. Sekolah Lapang (SL) merupakan metode dalam proses belajar mengajar yang cukup efektif bagi petani karena merupakan metode pembelajaran bagi orang dewasa (andragogi) karena sifatnya yang tidak formal. Dalam kegiatan sekolah lapang kelompok tani ini para petani dipandu untuk menemukan masalah pada usaha tani nya dan didiskusikan dengan para penyuluh sebagai pendamping kegiatan SL ini.
Pada hari Kamis 22 Agustus 2024, Tim Pendamping kegiatan SL dari Bidang Penyuluhan bersama PPL Wilbin Kayu Putih melaksanakan kegiatan monitoring tanaman padi pada lahan demplot yang berada di Subak Bolangan, Subak Kayu Putih dan Subak Bebau Desa Kayu Putih dengan luasan masing masing demplot adalah 25 are. Monitoring pertama dilaksanakan di lahan demplot Subak Bolangan Desa Kayu Putih. Petani pelaksana demplot bernama Bapak Nyoman Darmika. Dari hasil pengamatan diketahui umur tanaman padi adalah 11 hst dengan variestas padi yang ditanam adalah Inpari 24 dan ditanam dengan metode haston. Pertumbuhan tanaman padi juga terlihat bagus dengan tinggi tanaman rata rata 21 cm dan kondisi air tergenang dengan ketinggian air dari tanah adalah 5 cm. Petani sudah melaksanakan pemupukan yang pertama dengan menggunakan pupuk urea pada saat tanaman padi berumur 9 hst.
Selanjutnya monitoring kedua di lahan demplot Subak Kayu Putih Desa Kayu Putih. Petani pelaksana demplot bernama Kayan Sepren. Dari hasil pengamatan diketahui umur tanaman padi adalah 49 hst dengan variestas padi yang ditanam adalah Ciherang dan ditanam dengan metode haston. Pertumbuhan tanaman padi terlihat bagus dengan tinggi tanaman rata rata 53 cm dan kondisi air tergenang dengan ketinggian air dari tanah adalah 9 cm. Aplikasi pupuk yang telah diterapkan mengggunakan Urea, NPK, dan Pupuk Organik Cair. Sedangkan untuk pengendalian OPT telah dilaksanakan pengendalian secara hayati yaitu dengan menggunakan paenibacilus polymixa, pestisida nabati dan jadam sulfur.
Selanjutnya monitoring ketiga di lahan demplot Subak Bebau Desa Kayu Putih. Petani pelaksana demplot bernama Kadek Pariasa. Dari hasil pengamatan diketahui umur tanaman padi adalah 75 hst dengan variestas padi yang ditanam adalah Ciherang dan ditanam dengan metode haston.Tinggi tanaman rata rata 75 cm dan kondisi air macak-macak. Aplikasi pupuk yang telah diterapkan mengggunakan Urea, NPK, dan Pupuk Organik Cair. Sedangkan untuk pengendalian OPT telah dilaksanakan pengendalian secara hayati yaitu dengan menggunakan paenibacilus polymixa, pestisida nabati dan jadam sulfur.
Diharapkan para petani agar terus melaksanakan pengamatan rutin setiap hari pada tanaman padi yang sedang dibudidayakan agar tanaman padi dapat tumbuh dengan baik dan subur sehingga saat panen hasil produksi menjadi optimal.
(Bidang Penyuluhan)