(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Percepatan PAT Kabupaten Buleleng bersama Direktur Sayuran dan Tanaman Obat (STO), Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian Republik Indonesia

Admin distan | 02 Agustus 2024 | 50 kali

Pendampingan Kegiatan Audiensi Koordinasi Percepatan PAT Kabupaten Buleleng bersama Direktur Sayuran dan Tanaman Obat (STO), Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka akselerasi peningkatan produktivitas dan produksi padi tahun 2024 melalui Penambahan Areal Tanam (PAT) dengan kegiatan Pompanisasi, Irigasi Perpompaan, dan Padi Gogo di Kabupaten Buleleng. Akselerasi peningkatan produktivitas dan produksi padi tahun 2024 perlu dilakukan sebagai upaya antisipasi terhadap darurat pangan sebagai dampak iklim ekstrim (El-Nino dan La-Nina). Jumat, 2 Agustus 2024

Direktur STO beserta tim, sebagai penanggung jawab Kegiatan PAT Kabupaten Buleleng, diterima di Ruang Pertemuan Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng oleh Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian beserta Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng. Dalam kegiatan ini, hadir pula Kepala Bidang Sumber Daya Pertanian (SDP) berserta Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH), Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali; Kepala Balai Standardisasi Instrumen Pertanian Provinsi Bali; Pasiter Danramil 1609-08/Gerokgak; dan Pasiterdim 1609/Buleleng.

Kegiatan koordinasi ini dibuka oleh Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (Kabid PSP), Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng (Distan Buleleng). Dalam paparannya, Kabid PSP Distan Buleleng menyampaikan perihal progres dukungan Kegiatan Perluasan Areal Tanam (PAT) Padi Kabupaten Buleleng Tahun 2024. Realisasi PAT Kabupaten Buleleng per 1 Agustus 2024 ada di angka 5,87%, atau seluas 18,8 ha dari target total seluas 320 ha. Progres PAT seluas 18,8 ha tersebut berasal dari pertanaman padi di Subak Bayan, Kelurahan Penarukan; Subak Babakan Tua, Desa Sawan; Subak Celuk Buluh, Desa Anturan; Subak Bingin Banjah, Desa Temukus; dan Subak Banjar Tengah, Desa Tukadmungga. Pertanaman padi di kelima subak tersebut dibantu dengan mesin pompa dalam pengairannya, baik berupa pompa bantuan Ditjen PSP Kementan RI, maupun mesin pompa swadaya petani. Sementara untuk Kegiatan Irigasi Perpompaan (Irpom) di 14 Kelompok Tani penerima telah mencapai progres pengerjaan di atas 70%. Beberapa kelompok tani bahkan telah menyelesaikan 95% progres fisik, diantaranya Subak Pungakan Desa Bungkulan dan Subak Lanyahan Pakisan Desa Pakisan. Ditargetkan, Kegiatan Irpom di 14 Kelompok Penerima dapat terselesaikan 100% pada 31 Agustus 2024, sehingga dapat segera memberi kontribusi terhadap pemenuhan target PAT Kabupaten Buleleng.

Selain kegiatan Pompanisasi dan Irigasi Perpompaan Besar, upaya akselerasi peningkatan produktivitas dan produksi padi tahun 2024 juga dilakukan melalui pengembangan Padi Gogo di Kabupaten Buleleng. Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng  menyampaikan bahwa dinas telah mengusulkan benih dan sarana produksi untuk pertanaman padi gogo seluas 34 ha ke Direktorat Perbenihan dan Direktorat Serealia, Ditjen Tanaman Pangan, Kementan RI. Direncanakan,  padi gogo akan ditanam seluas 10 ha di Kecamatan Seririt dan 24 ha di Kecamatan Gerokgak dengan target tanam pada Bulan Oktober-Desember 2024.

Kegiatan audiensi ini kemudian dilanjutkan dengan arahan dari Direktur STO, Ditjen Hortikultura, Kementan RI. Dalam arahannya Direktur STO menyampaikan bahwa realisasi PAT Kabupaten Buleleng masih rendah. Selain melalui Pompanisasi dan Irpom, pemenuhan target PAT Kabupaten Buleleng juga dapat dipenuhi dengan pengembangan padi gogo. Pemerintah pusat menargetkan dilakukan penanaman padi gogo seluas 330 ha di Kabupaten Buleleng. Untuk menyukseskan kegiatan tersebut, pemerintah pusat melalui Direktorat Serealia dan Direktur Perbenihan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementan RI siap memfasilitasi dalam hal penyediaan benih dan saprodi lainnya. Indonesia saat ini sedang berada dalam ancaman kerawanan pangan. Salah satu instrumen pengendalian kerawanan panga tersebut adalah pengembangan padi gogo. Perubahan cuaca, kekeringan, dan ancaman kelaparan memaksa kita memfokuskan pembangunan pertanian pada sektor tanaman pangan, khususnya padi. Terkait ketersediaan benih, tidak semua verietas padi gogo yang diusulkan petani tersedia di produsen benih. Diharapkan penanaman padi gogo tetap dapat dilakukan dengan mengoptimalkan varietas lain yang tersedia.

Direktur STO berharap segera dapat dilakukan percepatan pelaporan PAT Kabupaten Buleleng melalui pemanfaatan mesin pompa, baik mesin bantuan atau swadaya; pemanfaatan irigasi perpompaan; dan penanaman padi gogo. Segala bentuk pertambahan areal tanam yang ada, baik yang berada dalam lingkup kelompok penerima bantuan maupun tidak, dapat dilaporkan sebagai PAT. Direktur STO juga menyampaikan perlunya koordinasi antara Bidang PSP dan Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng terkait mekanisme pelaporan PAT dan LTT agar tidak terjadi double counting (perhitungan ganda).

Acara kemudian dilanjutkan dengan kunjungan lapangan untuk meninjau calon lokasi penanaman padi gogo di Kabupaten Buleleng. Lokasi kunjungan pertama adalah Kompok Tani Ternak (KTT) Lembu Lestari, Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan. Bersamaan dengan kunjungan Direktur STO, dilakukan pula penanaman bersama padi gogo secara simbolis di KTT Lembu Lestari. KTT lembu lestari memiliki total lahan seluas 29,5 ha yang mana direncanakan akan ditanami padi gogo seluas 10 ha. Selain KTT Lembu Lestari, di Desa Bulian juga direncanakan akan dilakukan penanaman padi gogo di KTT Trinadi seluas 10 ha dan di KTT Dwi Karya Sari seluas 10 ha. Luasan lahan padi gogo akan dipastikan kembali melalui pertemuan kelompok yang akan digelar pada hari ini.

Lokasi kunjungan kedua adalah Subak Babakan Menyali, Desa Menyali, Kecamatan Sawan. Subak Babakan Menyali memiliki lahan baku seluas 50 ha. Hanya 15 ha dari total lahan tersebut yang ditanami padi secara reguler. Ditargetkan sisa lahan seluas 35 ha akan digunakan sebagai tempat pengembangan padi gogo. Kelian Subak Babakan Menyali meminta agar pemerintah pusat dapat memfasilitasi kelompok dalam hal penyediaan benih, saprodi lainnya, termasuk juga pestisida untuk pengendalian hama dan penyakit di pertanaman padi gogo nantinya.

Direktur STO dalam penutupnya menyampaikan agar Dinas Pertanian segera mengirimkan data rinci ajuan penanaman padi gogo untuk dapat diteruskan ke Direktorat Serealia dan Direktorat Perbenihan guna memperoleh fasilitas pendukung. Seluruh potensi pengembangan padi gogo untuk subak-subak se-Kabupaten Buleleng diharapkan terus digali dan dilaporkan untuk membantu pemenuhan target PAT Kabupaten Buleleng. Pemenuhan PAT harus menjadi fokus kerja bersama untuk menjamin terwujudnya ketahanan pangan di Indonesia, khusunya di Kabupaten Buleleng.




(Bidang PSP)