Pada hari ini Rabu, tanggal 26 Februari 2025 bertempat di lahan sawah milik Kelian subak Gebang Desa Subuk kami Penyuluh Pertanian melakukan Pengamatan pertumbuhan Tanaman padi sawah yang terfokus pada pengamatan daun untuk meprediksi indikasi telah tercukupinya unsur hara Nitrogen pada tanaman karena Unsur Nitrogen merupakan unsur utama yang dibutuhkan oleh tanaman selain unsur Phosphor dan kalium ( NPK ), Mg, S, Boron yang lazim di sebut unsur hara makro pada pemenuhan nutrisi bagi tanaman agar dapat tumbuh dan berproduksi setiap periode produksinya baik tanaman tahunan maupun semusim.
Dalam satu
kali periode tumbuhnya khususnya Tanaman Padi membutuhkan kebutuhan idealnya unsur
hara NPK adalah 120 kg N, 30 Kg Phospor
dan 30 kg Kalium atau setara dengan 266 kg urea dengan kandungan 45%, 200 kg
Phonska dengan kandungan 15% unsur P dan
200 kg Phnska dengan 15% unsur K. Dalam aplikasi pupuk urea atau unsur Nitrogen
pada tanaman padi rekomendasi umum diberikan tiga tahap pemupukan yaitu :
- Pemupukan
tahap pertama pada umur 1-14 HST sebanyak 1/30 bagian ( sekitar 88-90 kg Urea ) dari
dosis per hactar dengan cara menyebar
merata pada petakan sawah,
- Pemupukan
tahap Kedua pada umur 21-35 HST sebanyak 1/25 atau sekitar 88-106 kg urea dari dosis per
hactar dengan cara menyebar merata pada
petakan sawah, sedangkan
- Pemupukan
terkhir atau tahap tiga diberikan pada umur tanaman 42-50 HST secara selektif
yang artinya diberikan pada lokasi kisaran tanaman memiliki tingkat warna daun
hijau setelah diukur dengan tabel Papan BWD atau Perangkat Uji Tanah Sawah
(PUTS) yang secara sederhana dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Apabila pengukuran daun dengan
bantuan Papan BWD/PUTS warna daun
menujukan scala diatas angka lima maka tidak perlu dipupuk dengan urea
b. Apabila hasil pengukuran daun padi dengan BWD/PUTS warna daun menunjukan skala antara empat dan lima diperlukan pemberian pupuk urea dimana kisaran lokasi menujukan skala terebut yang artinya pemberiannya secara selektif agar urea yang diberikan benar-benar pada lokasi tanaman yang kekurangan unsur nitrogen sehingga Urea yang diberikan dapat dihemat penggunaannya.
c. Apabila sebagian besar daun padi menunjukan
warna kuning dengan indikasi kekurangan nitrogen setelah diukur dengan BWD/PUTS
maka sisa dari dosis pemberian tahap
pertama dan kedua dapat diaplikasikan namun tetap secara selektif karena dimungkinkan pada lokasi tertentu di
setiap petakan sawah tanaman padi
memiliki warna daun yang mungkin memiliki nilai sekala diatas lima sampai umur
padi diprediksi menjelang keluar malai, dalam kesempatan ini usai praktek
menggunakan Papan BWD juga
direkomendasikan bahwa penghematan penggunaan pupuk urea juga dapat
dilakukan apabila di lahan sawah juga menggunakan pupuk orgnik ( kotoran hewan,
pengemblian jerami kepetakan dan bhan organic lainnya pada saat pengolahan
terakhir )
Perlu diperhatikan bahwa mengaplikasikan BWD/PUTS pada saat cuaca terang atau tidak mendung/hujan ( Kisaran pukul 09.30-11.00 waktu stempat ), Papan BWD tidak ditutup oleh bayangan, umur tanaman dari umur 35 S/d 60 HST, daun yang diamati dengan BWD lembaran daun kedua dari daun termuda/pada masa pertumbuhan vegetative aktif atau pada daun bendera bila padi telah berumur sekitar 50-60 HST serta orang yang mengaplikasikan untuk pengamatan menggunakan BWD pada daun padi tidak buta warna.