Sekolah Lapang merupakan salah satu metode yang digunakan dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian. Sekolah lapang dipandang sebagai salah satu cara dalam proses belajar mengajar yang cukup efektif bagi petani karena merupakan media pembelajaran bagi orang dewasa (andragogi) karena sifatnya yang tidak formal. Dalam kegiatan sekolah lapang kelompok tani ini para petani dipandu untuk menemukan masalah pada usaha tani nya dan didiskusikan dengan para penyuluh sebagai pendamping kegiatan SL ini. Senin, 13 Mei 2024
Bertempat di Subak Menagung Desa Kayu Putih Kecamatan Banjar yang merupakan lahan demplot kegiatan Sekolah Lapang Budidaya Ramah Lingkungan Komoditas Padi diselenggarakan kegiatan kursus tani untuk agroekosistem ke 2 dengan agenda menanam padi menggunakan metode Haston. Metode Haston ini adalah cara bertanam padi dengan menggunakan bibit tua 25 – 30 hari setelah semai dengan jumlah bibit padat yaitu 20 - 30 batang per lubang tanam. Beberapa kelebihan Teknologi Hazton setelah dikembangkan di lapangan adalah: 1). Produktivitas lebih tinggi, 2). Mudah dalam penanaman, 3). Sedikit bahkan tidak ada penyulaman, 4). Sedikit bahkan tidak ada penyiangan, 5). Lebih cepat panen (2 minggu) dari pada sistem biasa, 6). Gabah lebih bernas dan rendahnya bulir hampa/gabuk, 7). Relatif tahan terhadap serangan hama (keong mas, orong-orong), drainase sulit, dan problem keracunan besi, 8). Prosentase beras kepala tinggi (beras broken rendah), 9). Daya adaptasi di lapangan relatif tinggi, dan 10). Lebih efisien dalam penggunaan pupuk anorganik. Sedangkan kelemahan Teknologi Hazton adalah: 1). Keperluan benih lebih tinggi dari metode biasa dan 2). Menggunakan tempat pesemaian lebih luas.
Dalam kegiatan ini terlihat bahwa seluruh peserta sangat antusias menanam padi, karena menanam padi dengan metode hazton merupakan pengalaman pertama bagi mereka. Besar harapan para petani peserta SL, metode ini dapat menjadi salah satu solusi untuk meninggkatkan produktivitas padi yang mereka tanam.
(BIDANG PENYULUHAN)