Pembangunan sektor pertanian saat ini juga harus memperhatikan aspek sosial ekonomi dan ekologi untuk menjamin produktivitas lahan dan kelestarian lingkungan yang berkelanjutan bagi kesejahteraan dan peningkatan kualitas hidup petani. Sehubungan dengan hal tersebut untuk dapat mewujudkan kedaulatan serta keamanan pangan yang berkelanjutan perlu didukung oleh teknologi ramah lingkungan dalam proses usaha tani salah satunya dengan memanfaatkan ekstrak daun mimba sebagai pestisida nabati dalam pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT).
Ekstrak daun mimba memiliki manfaat sebagai pestisida nabati karena ekstrak daun mimba mengandung senyawa aktif utama azadiraktin yang bersifat sebagai insektisida, fungisida, virusida, nematisida, bakterisida, maupun akarisida. Ekstrak daun mimba memiliki keunggulan antara lain :
1. Di alam senyawa aktif mudah terurai, sehingga kadar residu relatif kecil, peluang untuk membunuh serangga bukan sasaran rendah dan dapat digunakan beberapa saat menjelang panen.
2. Cara kerja spesifik, sehingga aman terhadap vertebrata (manusia dan ternak)
3. Tidak mudah menimbulkan resistensi, karena jumlah senyawa aktif lebih dari satu.
Cara sederhana pembuatan ekstrak daun mimba adalah:
1 kg daun mimba ditumbuk sampai halus, kemudian dicampur dengan 1.5 liter air dan didiamkan selama 1x24 jam. Setelah itu disaring untuk mendapatkan ekstrak daun mimba. Ekstrak daun mimba ini dapat disimpan dalam botol bersih dan ditutup dengan baik. Untuk aplikasinya di lahan sawah, 1 liter ekstrak daun mimba diencerkan dengan 100 liter air. Dosis anjuran untuk 1 ha sawah adalah 4 liter ekstrak daun mimba yang diencerkan dengan 400 liter air dan disemprotkan dengan sprayer. Diharapkan nantinya para petani peserta Sekolah Lapang mampu membuat sendiri pestisida nabati ekstrak daun mimba untuk mengantisipasi adanya serangan OPT pada tanaman yang dibudidayakan.
Sumber Berita : Bidang Penyuluhan