Sebut saja namanya Putu dimana kehidupan sehari- hari sudah sejak kecil mereka hidup penuh dengan kesederhanaan ditambah lagi dengan banyak saudara dimana dalam kehidupan sehari hari sering kekurangan terutama untuk makan namun dari orang tua sedikit kreatif punya lahan yg ada tidak luas cuma 0,5 ha lahan sawah sedangkan lahan tegalan 0,25 ha dari luasan yg 0,50 ha adalah lahan sawah namun dari hasil sawah tidak selalu baik paling juga bisa dalam setahun 2 kali panen dan bila dihitung untungnya sangat tipis kalau saja tidak sebagai kebutuhan makan agar tidak beli ,tidak ada minat untuk tanam padi tapi untung saja Bapaknya putu mengajarkan anaknya untuk meanfaatkan peluang yg ada di lahan sawah tersebut dengan memanfaatkan lahan pematang dengan tanaman sayur kacang sehingga sebelum panen padi sudah dapat hasil kacang panjang kalau dihitung rupiah selain untuk makan sehari hari tidak kurang dari lima juta rupiah sehingga dari sini bisa menutupi kekurangan hidup sehari hari dan biaya anak sekolah ,Nah dari sinilah Putu sebagai petani selepas SMA mencoba mengelola lahan sawahnya dengan lebih intensif lagi disamping padi sayur di lahan sawah juga pelihara ikan lele bersama padi dalam luasan 0,50 ha sepuluh ribu di pelihara secara semi intensif di mana setiap ujung petak dibuat kolam penampung bila saat padi di keringkan beberapa waktu ikan berkumpul di ujung petakan sehingga tidak mati ,nah disaat ini baru diberi pakan tambahan agar ikan tak kekurangan pakan. Dimana disaat setelah digenangi air ikan mencari pakan secara alami dengan sistim ini ikan memakan hama termasuk gulma dengan sistim ini petani diuntungkan tikus tidak berani mendekat sebab lele cukup rakus dan ganas bisa saja tikus dimakan ,dengan pemanfaatan lahan sawah dengan ikan ,sayur di pematang termasuk memelihara sapi seorang petani tidak perlu mencari harian atau kerja yg lain selain menangani lahan sawahnya dengan seintensip mungkin sehingga hasil dari sawah berupa padi atau beras tidak habis dimakan satu musim justru bisa menyisihkan untuk ditabung atau untuk biaya pendidikan anak sekolah atau yg lain .dengan cara inipetani tidak disibukkan harus pinjam sana sini saat waktu musim tanam atau kebutuhan yg sifatnya mendesak apalagi petani sebelum tanam padi dimana masa tenggang kurang lebih 1,5 -2 bulan baru tanam setelah panen disini peluang lahan digunakan untuk tanam sayur gonda yang mana umurnya hanya 40 hari sudah siap panen justru dengan sistim ini petani akan kekurangan tenaga justru kita bisa menyiapkan lapangan kerja nah lain halnya sebut saja petani yang lain namanya Gede dia punya lahan lebih luas dari Putu namun cuman mengandalkan hasil dari padi saja dalam kurun waktu 4 bulan bila hasil baik kisaran 35 juta dipotong biaya produksi 15 juta sisa cuma 20 juta walaupun kelihatannya cukup besar bila dibagi 4 bulan maka hasilnya jauh lebih kecil dari yang luasan 0'50 ha karna padatnya hasil sistim bertaninya . Dengan mengandalkan hasil padi saja pada biasanya Petani pada hari tertentu saja melihat sawahnya ada beberapa kelemahannya seperti ganguan OPT, pengaturan air dan penangan gulma terlambat akan mempengaruhi perkembangan tanaman padi hingga produktivitas dimana petani yg begini biasanya mencari pekerjaan sampingan sementara tanaman padi belum butuh perawatan atau panen petani sisti yg dilakukan gede kurang produktif dan sering berpikir jadi petani tidak bisa kaya karna tidak pokus pada satu bidang ,maka yang satu tak terurus bagaimanana hasil maksimal nah inilah sebagai pembelajaran kita semua walau punya lahan luas namun pengelolaan yg kurang apalagi tak dikelola selama itu tidak pernah akan merubah ekonomi kita begitu srbaliknya walau lahan kecil tapi kreatif yakin dapat mensejahterakannya.