Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat harus memenuhi kebutuhan hidup untuk tetep bertahan hidup. Kebutuhan masyarakat dewasa ini semakin banyak mulai dari kebutuhan primer, skunder dan tersier. Kebutuha yang paling utama untuk dipenuhi adalah kebutuhan primer yaitu makanan. Selain memenuhi kebutuhan bahan pangan, masyarakat juga sangat berhasrat untuk emmenuhi kebutuhan lainnya. Disaat seperti skrng ini komoditi yang menjadi banyak permintaan adalah komoditas cabai rawit. Hal ini disebutkan dalam data BPS yang menyebutkan bahwa cabai rawit menjadi salah satu komoditas yang menyumbang angka inflasi yang berkisar antara 0,03 persen sampai 0,1 persen. Ini membuktikan bahwa banyaknya permintaan masyarakat terhadap cabai rawit. Banyaknya permintaan ini dipengaruhi pula dengan kebiasaan masyaralat mengkonsumsi makanan pedas dan juga trend saat ini untuk memakan makanan yang pedas. Untuk menjaga agar ketersediaan cabai rawit memenuhi permintaan makan dibeberapa lokasi dilakukan penanaman tanaman cabai, seperti halnya di Kelurahan Banyuasri. Namun untuk melakukan budidaya cabai rawit perlu diperhatikan beberapa hal seperti kondisi tanah, varietas, serta yang sangat penting adalah pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman.
Rabu, 15 Mei 2024, dilaksanakan pengamatan OPT di Lahan Demplot Kelurahan Banyuasri oleh Petugas POPT Kecamatan Buleleng, I Made Artayasa,S.P serta didampingi oleh PPL Wilbin Kelurahan Banyuasri Shinta Istihsan, SP. Dari 1 Ha luas Tanaman Cabai yang diamati ditemukan bahwa ada beberapa tanaman yang terserang virus mosaik dengan intensitas rendah. Penyakit mosaik sendiri adalah penyakit yang disebabkan oleh Cucumber mosaic virus (CMV). Ciri-ciri penyakit mosaik adalah daun cabai yang mulai menguning dan lebih kecil dari daun cabai yang normal. Jika tidak ditangani dengan segera maka penyakit ini berpotensi menular ke tanaman cabai lainnya, sebab penyebaran penyakit ini bisa lewat sentuhan. Cara mengendalikan penyakit ini adalah dengan pembersihan lahan dari gulma. Selain itu dapat juga dilakukan pembersihan kutu daun yang ada di tanaman cabai sebab kutu daun merupakan organisme yang dapat membawa atau menyebarkan penyakit ini. Diharapkan petani atau pembudidaya tanaman cabai bisa segera untuk mengendalikan penyakit ini walaupun serangan ringan namun jika tidak ditangani akan menyebabkan perluasan serangan.
(BPP Buleleng)