Kamis, 11 Juli 2024 dilaksanakan kegiatan pertemuan antara Universitas Panji Sakti Singaraja, PPL Pertanian wilbin Wanagiri, BUMDES Eka Giri Karya Utama Wanagiri dan SA Giri Merta bertempat di kantor Bumdes Eka Giri, Desa Wanagiri. Pada pertemuan tersebut dibahas tentang keberlanjutan rencana demplot kopi arabika sistem pagar yang akan difasilitasi oleh Universitas Panji Sakti.
Sistem tanam pagar merupakan metode budidaya kopi yang dilakukan dengan penanaman secara teratur dan padat. Tanaman kopi ditempatkan berjajar dengan jarak sekitar 1 meter antara satu tanaman dengan tanaman lainnya pada setiap barisnya dan 3 meter pada setiap barisnya. Metode ini memberikan keuntungan dalam hal pengaturan penanaman yang efisien. Saat ini jarak tanam kopi di wanagiri yaitu 2,5 meter x 2,5 meter dengan populasi 1.600 pohon per hektar. Tetapi dengan menerapkan sistem pagar dengan jarak 1 meter x 3 meter, maka populasi tanaman kopi per hektar dapat mencapai 3.300 pohon. Jumlah tanaman yang lebih banyak ini akan meningkatkan produktivitas lahan.
Kopi merupakan komoditas yang hanya menghasilkan 1 kali dalam setahun. Sehingga dalam kegiatan demplot nanti, jarak antar baris yang sedikit renggang akan dimanfaatkan untuk budidaya tanaman yang dapat menghasilkan harian, mingguan dan bulanan seperti bunga, pisang dan talas. Untuk tanaman penaung akan menggunakan tanaman kaliandra, sehingga bunganya dapat menarik lebah untuk menghasilkan madu. Kaliandra ini juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan kambing.
Hasil yang didapatkan pekebun dengan penerapan sistem ini yaitu pendapatan harian dari bunga gemitir, pendapatan mingguan dari bunga kembang seribu, pendapatan bulanan dari talas dan pisang serta pendapatan tahunan dari kopi dan kambing. Budidaya secara tumpangsari ini dapat meningkatkan produktivitas lahan, mengurangi resiko usahatani, serta menjamin kelangsungan pndapatan.
Demplot ini akan menekankan pada sistem budidaya kopi yang baik dan peningkatan pendapatan pekebun dengan penerapan tanam kopi sistem pagar. Demplot ini diharapkan dapat memberikan contoh kebun kopi yang baik sehingga dapat menarik minat pekebun untuk mencoba sampai dapat mengadopsi sistem ini.