(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

EFISIENSI PENGGUNAAN BENIH PADI

Admin distan | 23 Februari 2021 | 24007 kali

Secara umum di Bali penggunaan benih padi ditingkat petani masih tergolong cukup tinggi, kisaran 25 sampai 40 kg per hektare.
Padahal kalau dihitung populasi tanaman dengan tanam sistim biasa (tegel), ukuran 20 cm x 20 sejumlah 250.000 rumpun perhektar. Jarak tanam 25 cm x 25 cm populasinya 160.000 rumpun perhektar. Jarak tanam 30 cm x 30 cm populasinya 110.889 rumpun. Sedangkan 1 kilogram benih padi berisi kurang lebih 30.000 biji.
Kalau saja petani mau tanam bibit padi 2 sampai 3 batang perlubang, maka kebutuhan benih perluas satu hektar sebanyak 16 kg untuk jarak tanam 20 cm x 20 cm. Atau 10 kg untuk jarak tanam 25 cm x 25 cm, dan 8 kg untuk jarak tanam 30 cm x 30 cm.
Sehingga terjadi kelebihan atau pemborosan dalam penggunaan benih oleh petani yang terjadi selama ini berkisar antara 9 kg sampai 17 kg per hektar kalau memakai patokan benih 25 kg.
Ada faktor yang yang mempengaruhi banyaknya penggunaan benih ditingkat petani :
- Sumber benih.
Dimana petani mendapat benih dari petani sekitarnya yang telah menanam padi dan memberikan hasil yang maksimal, namun bila ditanam kembali tidak sama persis dengan tanaman sebelumnya , baik daya tumbuh maupun produktivitasnya karena sebagai benih asalan
- Perlakuan benih.
Maksudnya disini adalah dimana petani sebelum penyemaian benih yang belum memenuhi syarat untuk tumbuhnya benih perlu pemisahan biji hampa, perendaman, pemeraman yang salah, membuat daya tumbuh benih menjadi berkurang.
- Media semai, pengaturan air, kerataan media semai, gangguan OPT, cara pencabutan bibit, pengangkutan bibit dan penanaman bibit perlobang tanam.
Secara umum petani atau penggarap tidak langsung menangani penanaman padi sifatnya masih upahan atau diborongkan sehingga penanaman dalam satu lobang tanam berisi 5 sampai 10 batang.
Sebenarnya kebutuhan benih padi dalam luasan satu hektar bila saja diterapkan teknologi yang ada tentu bisa mengurangi biaya pembelian benih atau pemakaian benih menjadi lebih efisien.