Nilai jual cabai yang tinggi membuatnya menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan. Cabai tidak hanya dijadikan penguat rasa, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan karena kandungan antioksidannya yang tinggi dan baik untuk melindungi tubuh dari radikal bebas.
Panen merupakan kegiatan akhir dari proses produksi dilapangan dan faktor penentu proses selanjutnya. Pemanenan dan penanganan panen cabai perlu diperhatikan agar dapat mempertahankan mutu sehingga dapat memenuhi spesifikasi yang diminta konsumen. Penanganan yang kurang hati-hati akan berpengaruh terhadap mutu dan penampilan produk yang berdampak kepada pemasaran.
Panen cabai bisa dilakukan terus-menerus sampai tanaman berumur 6 – 7 bulan bahkan bisa sampai setahun (lebih kurang 15 - 20 kali panen), tergantung pada keadaan pertanamannya.
Salah satu petani cabai yaitu Nyoman Kardana dari Subak Tabang Desa Bebetin menyampaikan bahwa tanaman cabainya saat ini adalah panen perdana dengan umur tanaman 120 hari dan varietasnya adalah lokal pakisan. Panen perdana pada Rabu, 7 Agustus 2024 di lahan miliknya seluas 20 are memperoleh hasil 7 kg dengan harga Rp.70.000 per kg. Hasil panennya ini dipasarkan di Pasar Desa Bebetin dan sekitarnya saja.
Budidaya cabai menurut Nyoman Kardana sangat menjanjikan namun memiliki kendala yang sering dialami antara lain serangan virus kuning dan lalat buah. Namun telah dilakukan pengendalian rutin sehingga panen cabainya memperoleh hasil yang cukup baik.
(BPP SAWAN)