Irigasi merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan usaha tani. Irigasi adalah upaya rekayasa teknis untuk penyediaaan dan pengaturan air dalam menunjang proses produksi pertanian, dari sumber air ke daerah yang memerlukan serta mendistribusikan secara teknis dan sistematis. Irigasi perpompaan adalah salah satu cara untuk menyediakan air bagi lahan pertanian, khususnya di luar sistem irigasi teknis dengan cara memompa sumber air seperti sungai, mata air, danau, dan sumber air lainnya.
Saat ini pemerintah melalui Kementerian Pertanian tengah gencar mendorong program pompanisasi sebagai salah satu solusi dalam rangka mengantisipasi kekeringan jangka panjang serta meningkatkan produksi pertanian. Program ini menggantikan sistem irigasi yang tidak berjalan atau untuk lahan pertanian yang tidak terdapat infrastruktur irigasi. Adapun manfaat pompanisasi adalah :
1. Dapat meningkatkan luas lahan yang ditanam oleh petani
2. Pompanisasi dapat merubah pola tanam menjadi lebih awal
3. Meningkatkan intensitas tanam dan produksi yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan petani serta menjaga ketahanan pangan.
Irigasi perpompaan memiliki beberapa komponen utama, yaitu:
• Pompa air dan kelengkapannya
• Bak penampung untuk mendekatkan jarak dari sumber air ke lahan
• Jaringan distribusi untuk membawa dan membagi air ke lahan
Irigasi permompaan (pompanisasi) dapat mengairi lahan dengan jangkauan mencapai 1,5 km dengan sistem pompa berantai menggunakan tiga pompa. Pompa yang dirangkai estafet ini dapat memberikan solusi efektif dalam menyelamatkan lahan pertanian dari kekeringan. Adapun prosesnya diawali dengan pengambilan air dari sungai yang kemudian dipompa secara bertahap ke penampungan pertama. Dari penampungan pertama, air dipompa lagi dan dialirkan ke penampungan kedua, sebelum akhirnya disalurkan ke lahan lahan pertanian yang mencapai jarak hingga 1,5 km.
Kegiatan pompanisasi ini diharapkan dapat berjalan dengan baik dan sesuai rencana sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan produksi pertanian.