Selasa,
3 Desember 2024 POPT
Kecamatan Sukasada bersama
PP Wilbin Desa Pegadungan melaksanakan
Kegiatan Pengamatan OPT
di Subak Lebah,
Desa Pegaadungan,
Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. Pada pelaksanaan kegiatan
tersebut turut serta didampingi oleh POPT Kecamatan Sukasada, PP Wilbin Desa Pegadungan,
bersama Kelian Subak dan Petani.
Pengamatan OPT yang
dilaksanakan di Subak Lebah, Desa Pegadungan adalah pengamatan OPT pada komoditas Perkebunan
Cengkeh milik Kelian Subak Lebah, Desa Pegadungan (-8.16821, 115.14053), dengan umur tanaman Cengkeh 5-8
tahun, luas garapan 0,9 ha. Kondisi pertumbuhan dan
perkembangan Tanaman secara keseluruhan relatif cukup baik.
Dari hasil pengamatan tersebut
ditemukan adanya gejala serang OPT Penggerek Batang Cengkeh (Nothopeus sp.).
Serangan OPT Penggerek Batang Cengkeh setelah diamati dari 20 pohon hanya
terdapat 2 pohon yang memiliki gejala serangan Dari hasil pengamatan tersebut
ditemukan adanya gejala serang OPT Penggerek Batang Cengkeh (Nothopeus sp.).
Ciri-ciri serangan yang dapat dilihat pada
pohon yang terinfeksi antara lain adanya lubang kecil pada batang dengan serbuk
kayu yang keluar dari lubang tersebut, yang menandakan aktivitas penggerusan
oleh larva hama. Selain itu, batang pohon yang terinfeksi juga menunjukkan tanda-tanda
pembusukan pada jaringan dalam batang, dengan kulit batang yang terkelupas dan
terlihat lebih lemah.
Serangan Penggerek Batang Cengkeh dapat
menyebabkan kerusakan pada sistem pembuluh air dan nutrisi pohon, yang akhirnya
berdampak pada penurunan kualitas dan kuantitas hasil panen. Gejala lebih
lanjut yang dapat diamati adalah daun yang menguning atau mengering, yang
mengindikasikan gangguan pada sistem perakaran yang terganggu oleh serangan
hama tersebut. Dalam jangka panjang, jika tidak ditangani, serangan ini dapat
menyebabkan kematian pada pohon cengkeh.
Untuk mengendalikan serangan OPT Penggerek
Batang Cengkeh, langkah pertama yang dapat dilakukan adalah sanitasi / pembersihan lingkungan kebun. Selain
itu, penggunaan pestisida sistemik atau insektisida yang tepat juga diperlukan
untuk membunuh larva yang berada di dalam batang. Pemantauan rutin serta
penerapan teknik pengendalian alami, seperti penggunaan musuh alami hama ini,
juga bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dan menjaga keseimbangan
ekosistem di kebun cengkeh.
Harapan dari upaya pengendalian serangan
Penggerek Batang Cengkeh (Nothopeus sp.) adalah untuk mengurangi tingkat
kerusakan yang ditimbulkan pada tanaman cengkeh dan meningkatkan keberhasilan
produksi secara berkelanjutan. Dengan penerapan metode pengendalian yang tepat,
baik secara mekanis, kimiawi, maupun biologis, diharapkan dapat meminimalkan
penyebaran hama ke pohon lainnya serta mengembalikan kondisi tanaman cengkeh ke
keadaan sehat. Selain itu, diharapkan pengendalian ini dapat mengurangi
ketergantungan pada pestisida kimia yang berisiko bagi lingkungan, sambil tetap
mempertahankan produktivitas dan kualitas hasil panen cengkeh dalam jangka
panjang.
Demikian yang dapat kami laporkan, Terimakasih