(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Monitoring Padi Kaya Gizi (Biofortifikasi)

Admin distan | 28 Juni 2022 | 115 kali

Permasalahan kekurangan gizi merupakan permasalahan serius bagi Indonesia. Sekitar 30% penduduk dunia termasuk Indonesia, terutama anak-anak, berisiko menderita kekurangan gizi Zn. Dalam mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif diperlukan status gizi yang optimal, dengan cara melakukan perbaikan gizi secara terus menerus. Untuk itu, Pemerintah pada tahun 2022 melaksanakan kegiatan Peningkatan Produksi Padi melalui Budidaya Padi Kaya Gizi (Biofortifikasi).


Biofortifikasi merupakan upaya fortifikasi mineral penting melalui perakitan varietas. Keuntungan biofortifikasi antara lain: (1) dapat dikembangkan pada bahan makanan pokok, (2) lebih murah dan menguntungkan dari segi budi daya karena benihyang telah terfortifikasi hanya diperlukan sekali di awal penggunaan, selanjutnya benih dari pertanaman berikutnya dapat dikembangkan lebih lanjut oleh petani lain, (3) bermanfaat bagi masyarakat konsumen rawan gizi, dan (4) produksi tinggi dan ramah lingkungan. Badan Litbang Pertanian telah menciptakan varietas padi dengan kandungan Zn rata-rata 29,54 ppm yang dilepas Menteri Pertanian dengan nama Padi IR Nutri Zinc melalui Surat Keputusan Nomor: 168/HK.540/C/01/2019.


Tahun 2022, Kabupaten Buleleng menerima kegiatan Budidaya Padi Kaya Gizi (Biofortifikasi) seluas 200 ha, tersebar di 10 Subak/Poktan di 5 Desa, 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Kubutambahan, Sawan dan Busungbiu. Selasa, 28 Juni 2022 dilaksanakan monitoring perkembangan kegiatan tersebut di 2 lokasi di Kecamatan Sawan, yaitu Poktan Pemangket Tengah dan Pemangket Benyah, Desa Bebetin. Hadir pada kegiatan tersebut Kepala Bidang Tanaman Pangan bersama Penyuluh Pertanian Ahi Muda (Substansi Produksi Tanaman Pangan), POPT Ahli Muda (Substansi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan), Penyusun Teknis Usaha Budidaya, Koordinator Petugas Pertanian Kecamatan Sawa, POPT, PPL Wilbin serta petani pelaksana kegiatan.



Sejauh ini pertumbuhan tanaman baik dan tidak terlihat adanya serangan hama/penyakit yang signifikan. Poktan Pemangket Tengah menerima kegiatan seluas 15 ha sementara Poktan Pemangket Benyah seluas 18 ha. Diharapkan tetap adanya koordinasi antara petani dan petugas sehingga segala permasalahan dapat diminimalisir.