Dalam pemaparan langsung oleh Bapak Kepala
Dinas menyampaikan hal penting terkait daya serap Pupuk Bersubsidi Tahun 2024
yang belum optimal. Sehingga pentingnya pengawalan bagi penyuluh Pertanian agar
lebih intensif serta jika serapan tahun 2024 masih rendah maka dievaluasi pada
tahun 2025 pada e-RDKK. Hal ini dilakukan agar pada saat pemeriksaan oleh
lembaga terkait, laporan dapat dipertanggung jawabkan. (2/10)
Adapun hasil pemaparan lainnya adalah sebagai berikut :
a.
Serapan
Pupuk Bersubsidi Kabupaten Buleleng 2024
Serapan Pupuk Bersubsidi yang terdiri dari UREA, NPK, serta
NPK Formula Khusus
b.
Rencana
Tanam Kabupaten Buleleng Tahun 2025
Rencana Tanam dengan 9 Komoditi penting yang berhubungan
dengan inflasi daerah
c.
Data
petani yang tidak / belum melakukan penebusan Pupuk Bersubsidi
d.
Laporan
Kendala Pupuk Bersubsidi.
-
Rendahnya
Penetapan Alokasi Pupuk Bersubsidi pada Awal Tahun 2024.
- Adanya
Pembatasan Jenis Komoditas Menjadi 9 Jenis (Padi, Jagung, Kedelai, Bawang
Merah, Bawang Putih, Cabai, Kopi, Kakao, dan Tebu Rakyat).
- Petani
Lahan Kering dan Petani Komoditas Perkebunan Umumnya Memiliki Kebutuhan Pupuk
Hanya Sekali dalam Setahun di Musim Tanam Ketiga (MT3).
-
Adanya
Pergeseran Jadwal Tanam Karena Dampak El-Nino sehingga MT3 2023 masih
Berlangsung Hingga Awal 2024.
- Adanya
Kendala/Masalah Administrasi dan Teknis Penebusan (Sulit dalam Penyusunan Surat
Kuasa dan Pengumpulan Fotokopi KTP Khusus untuk Penebusan Berkelompok).
- Petani Belum Bisa 100% Melakukan Penebusan Sesuai Dosis Rekomendasi Diduga Diakibatkan oleh Kondisi Ekonomi Masyarakat Petani yang Masih Lemah
e.
Upaya
Tindak Lanjut
- Melakukan
Berbagai Upaya Percepatan Melalui Koordinasi dan Sosialisasi ke Seluruh
Kecamatan dan Kelompok Tani Se-Kabupaten Buleleng untuk Mengoptimalkan
Penebusan MT2 dan MT3 dengan Dosis Maksimal sesuai RDKK.
- Berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Provinsi Bali untuk Penyampaian Usulan Komoditas Unggulan
Daerah sebagai Penerima Pupuk Bersubsidi.
-
Menginstruksikan
Seluruh Jajaran Dinas Pertanian, Khususnya Koordinator Penyuluh dan Penyuluh
Pendamping, untuk Lebih Aktif dan Responsif dalam Mendampingi Petani saat
Penyusunan RDKK dan Saat Melakukan Penebusan Pupuk Bersubsidi.
- Memastikan
Penyusunan RDKK Menghasilkan Perencanaan Yang Akurat dan Sesuai Kondisi Yang
Sebenarnya dengan Penekanan pada Pertimbangan-Pertimbangan atas Komoditas yang
Disubsidi.
- Merekomendasikan
Penebusan Individu dengan Kios Pengecer Hadir Langsung ke Balai Kelompok untuk
Melakukan Pendataan sehingga Tidak Perlu Dilakukan Penyusunan Surat Kuasa.
-
Berkoordinasi
dengan KP3 Kabupaten Buleleng agar Senantiasa Memberikan Pembinaan dan Ikut
Serta Hadir di Tengah-Tengah Petani.
Solusi dari Rapat ini adalah :
1.
Memastikan
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) tahun 2025
2.
Update
data jumlah petani, petani dalam kelompok tani, serta luas lahan pada aplikasi
berbasis web SIMLUHTAN
3. Pendampingan Penyusunan RDKK 2025 yang lebih intensif
Turut ikut serta dalam kegiatan ini Kabid Bidang Penyuluhan, Kabid Prasarana dan Sarana Produksi, Kabid Perkebunan, 105 orang Penyuluh Pertanian se-Kabupaten Buleleng.