(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

PENGAMATAN TANAMAN PADI SUBAK RUNUH KUBU DESA PADANGBULIA

Admin distan | 08 Februari 2021 | 397 kali

Senin 8 Februari 2021 dilakasankan kegiatan pengamatan di Subak Runuh Kubu Desa Padangbulia, pengamatan ini dilaksakan oleh POPT Kecamatan Sukasada dan didampingi oleh PPL Wilbin Padabangbulia. Pada pengamatan ini ditemukan serangan tungro pada padi dengan luas 1ha berumur 47 hst dengn intensitas serangan 10%.Penyakit tungro merupakan penyakit padi yang disebabkan oleh dua jenis virus yaitu virus yang berbentuk batang atau virus batang tungro padi Rice tungro bacilliform virus (RTBV), dan virus berbentuk bulat atau virus bulat tungro padi Rice tungro spherical virus (RTSV). Kedua virus tersebut ditularkan oleh beberapa spesies wereng hijau dan wereng daun lainnya. Tanaman padi yang terinfeksi virus-virus tungro umumnya tampak kerdil dan daun berwarna kuning terutama pada daun muda.Gejala utama penyakit tungro terlihat pada perubahan warna daun terutama pada daun muda berwarna kuning oranye dimulai dari ujung daun. Daun muda agak menggulung, jumlah anakan berkurang, tanaman kerdil dan pertumbuhan terhambat. Gejala ini biasanya tersebar mengelompok pada areal pertanaman padi sehingga hamparan tanaman padi terlihat bergelombang karena adanya perbedaan tinggi tanaman antara tanaman sehat dan tanaman sakit. Gejala biasanya mulai tampak pada 6-15 hari setelah terinfeksi. Tanaman muda lebih rentan terinfeksi disbanding tanaman tua. Jika tanaman sampai berumur dua bulan terhindar dari infeksi, penyakit tungro kurang berpengaruh terhadap kerusakan dan kehilangan hasil.


Pengendalian Penyakit Tungro.
Mengingat banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit tungro, maka pengendalian penyakit tungro yang dianjurkan adalah dengan mengintegrasikan komponen-komponen pengendalian dalam satu system yang dikenal dengan konsep pengendalian penyakit secara terpadu. Beberapa teknologi pengendalian tungro yang dianjurkan adalah tanam serempak, pengaturan waktu tanam, varietas tahan, sanitasi lingkungan, dan penyemprotan insektisida.


Tanam serempak.
Penyakit tungro akan selalu ada pada daerah dengan pola tanam tidak serempak dan penanaman sepanjang tahun. Pola tanam serempak akan memutus siklus hidup vektor dan dapat memperpendek waktu keberadaan sumber inoculum. Untuk mengurangi serangan penyakit tungro, dianjurkan tanam serempak minimal pada luasan 40 ha.


Mengatur waktu tanam yang tepat.
Tanam pada saat yang tepat dimaksudkan agar supaya pada saat fase pertumbuhan tanaman padi peka dapat terhindar dari serangan penyakit tungro. Waktu tanam tepat diidentifikasi berdasarkan pola fluktuasi populasi wreng hijau, keberadaan virus tungro dan iklim terutama curah hujan. Fase pertumbuhan tanaman padi peka terhadap serangan tungro adalah pada saat tanaman berumur kurang dari 45 hari setelah tanam. Dengan mengamati pola fluktuasi populasi wereng hijau dan intensitas serangan tungro sepanjang tahun, akan diketahui saat-saat ancaman paling serius oleh penyakit tungro. Waktu tanam diatur sehingga pada saat ancaman tungro serius, tanaman sudah berumur lebih dari 45 hari setelah tanam. Puncak populasi wereng hijau terjadi pada 1,5-2 bulan setelah curah hujan mencapai puncaknya. Pada saat populasi wereng hijau mencapai puncaknya, tanaman padi yang berumur kurang dari 45 hari setelah tanam sangat terancam oleh serangan tungro. Dengan demikian waktu tanam yang tepat adalah 30-45 hari sebelum puncak curah hujan. Waktu tanam tepat hanya efektif mengendalikan penyakit tungro di daerah dengan pola tanam serempak.