(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

SL-PHT Cengkeh di Subak Abian Eka Cita Wana, Desa Ularan

Admin distan | 14 Agustus 2023 | 257 kali

Kegiatan SL-PHT Cengkeh di Desa Ularan, Kecamatan Seririt dilaksanakan pada hari Selasa, 14 Agustus 2023 bertempat di Balai Subak Abian Eka Cita Wana. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng. Hadir pada kegiatan ini POPT Perkebunan beserta staff, Koordinator P2K Seririt, POPT Kecamatan Seririt, PPL Wilbin Ularan, dan diikuti oleh 25 orang anggota Subak Abian.

Petugas POPT Perkebunan sebagai pemateri menjelaskan mengenai cara identifikasi OPT, cara pengamatan serangan OPT, cara pelaporan dan pengendalian OPT cengkeh. Penyakit utama yang biasa menyerang tanaman cengkeh adalah penyakit jamur akar putih (Rigidoporus sp.). Gejala serangan JAP pada bagian atas tanaman cengkeh belum menunjukkan gejala secara jelas, namun ketika dilakukan pengamatan pada pangkal batang tanaman cengkeh dengan cara penggalian tanah disekitar perakaran maka terlihat perakaran telah diselimuti oleh JAP. Sedangkan hama utama yang menyerang tanaman cengkeh adalah penggerek batang cengkeh (Nothopeus sp). Gejala serangan yang ditimbulkan oleh Nothopeus sp ditandai adanya lubang-lubang bekas gerekan pada batang tanaman, dari lubang gerekan keluar cairan kental bercampur kotoran hama. Daun muda berubah kekuningan, rontok dan akhirnya pucuk daun mati. Jika tidak dikendalikan hama ini dapat menyebabkan kematian, karena asupan makanan terganggu.

Pengendalian OPT yang menyerang tanaman cengkeh sebaiknya dikendalikan dengan menerapkan prinsip pengendalian hama terpadu (PHT). Adapun 4 prinsip PHT meliputi budidaya tanaman sehat, pelestarian musuh alami, pengamatan rutin dan petani sebagai ahli PHT. Cara pengendalian yang direkomendasikan untuk mengendalikan JAP yaitu dengan aplikasi jamur Trichoderma baik dalam bentuk MS maupun pupuk ber-APH Trichoderma. Sedangkan rekomendasi pengendalian penggerek batang cengkeh yaitu dengan pestisida nabati berbahan dasar daun mimba dan MS Beauveria bassiana. Namun, pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan sebagai alternatif terakhir jika serangan OPT telah melewati ambang batas pengendalian.


(Bidang Perkebunan)