Singaraja,
Maret 2024
Menurut informasi yang didapat dari bebrapa tokoh
Desa Madenan dan Petani yang saat ini masih memiliki dan memelihara tanaman
alpukat loka tersebut yaitu bapak Wayan Wirata, bahwa tanaman Alpukat yang ada,
berawal dari pemberian bantuan benih tanaman buah Alpukat kepada Taruna Tani
yang ada di Desa Madenan sekitar awal tahun 1980 an yang mana jenis varietas
tanaman Alpukat tersebut tidak diketahui jenisnya. Bibit alpukat yang telah ditanam
oleh para penerima, hanya ada beberapa pohon yang masih bertahan, dan
dipelihara sampai saat ini, termasuk yang ada di kebun milik bapak I Made
Sudiardika dan bapak Wayan Wirata yang berada di Wilayah Br. Dinas Kelodan,
Desa Madenan, Kecamatan Tejakula.
Pohon Alpukat yang selama ini masih dipertahankan
dan dipelihara, dalam perkembangannya menghasilkan buah Alpukat dengan tampilan
fisik luar dan cita rasa yang berbeda dibandingkan dengan beberapa varietas
buah Alpukat yang beredar di pasaran, Buah Alpukat Jebelo memiliki warna kulit
buah coklat gelap keunguan, daging buah kuning dengan cita rasa legit dan manis
serta daya simpan yang lebih lama jika dibandingkan dengan buah alpukat yang
ada dipasaran pada umunnya. Menurut
informasi yang didapat dari beberapa anggota komunitas hortikultura pencita
buah Alpukat, karena keunggulan dan ciri khas tersendiri menjadikan buah
Alpukat lokal Madenan tersebut memiliki keunikan, yang menyebabkan buahnya
banyak dicari oleh masyarakat dan pelaku usaha buah untuk dipasarkan kembali.
Buah Alpukat Jebelo Madenan telah Mendapat sertifikat
Perlindungan Varietas Lokal (PVT) dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan
Perizinan Pertanian Kementan. Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng melalui Bidang
Hortikultura, mengusulkan buah Alpukat Jebelo lokal dari Desa Madenan tersebut
sebagai Hak Kekayaan Intelektual Sumber Daya Genetik (SDG) Kabupaten Buleleng.