Pada hari Kamis, 25 September 2025, Plt. Kepala Bidang Penyuluhan beserta staf melaksanakan kegiatan pengawasan dan pengecekan lahan pertanian di tiga wilayah berbeda, yaitu BPP Seririt, BBU Tangguwisia, dan BBPP Gerokgak. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya penguatan sistem penyuluhan pertanian untuk memastikan proses budidaya tanaman padi, berjalan sesuai dengan standar teknis serta untuk memantau perkembangan kondisi lahan dan tanaman di lapangan. Adapun kegiatan tersebut meliputi:
1. Pengawasan Pengolahan Lahan di BPP Seririt
- Di wilayah kerja BPP Seririt, pengawasan dilakukan terhadap pengolahan lahan sawah seluas 60 are. Saat ini, lahan tersebut sedang dalam tahap pengolahan tanah, yang mencakup proses pembajakan dan penggaruan. Pengolahan tanah yang baik sangat penting untuk menciptakan struktur tanah yang gembur,
- Rencana penanaman padi varietas Inpari 32 akan dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2025, dengan bibit padi yang saat ini telah berumur 4 hari. Berdasarkan hasil pengawasan, kegiatan pengolahan lahan berlangsung lancar tanpa kendala berarti, dan diperkirakan lahan akan siap tanam tepat waktu.
2. Pengecekan Lahan di BBU Tangguwisia
Pengecekan dilanjutkan ke wilayah BBU Tangguwisia. Di lokasi ini terdapat dua blok lahan yang menjadi fokus kegiatan:
• Lahan seluas 40 are telah ditanami padi varietas Semeton Buleleng dengan umur tanaman 12 Hari Setelah Tanam (HST). Tanaman berada dalam fase awal pertumbuhan dan menunjukkan perkembangan yang merata dengan kondisi yang sehat.
• Lahan seluas 50 are direncanakan untuk ditanami padi varietas Ciherang. Saat ini, proses pembuatan tempat bibit atau bulih (tempat penguritan) sedang berlangsung.
3. Pengecekan Tanaman di BBPP Gerokgak
Kegiatan terakhir dilakukan di BBPP Gerokgak dengan fokus pada pengecekan tanaman kacang tanah seluas 1 Ha, yang saat ini telah berumur 88 HST. Pengecekan ini bertujuan untuk melihat kondisi akhir tanaman serta sebagai dasar perencanaan pelaksanaan panen dalam waktu dekat.
Dengan pengawasan yang berkesinambungan, diharapkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian, khususnya padi dan kacang tanah, dapat terus meningkat demi ketahanan pangan daerah yang ingin dicapai.