(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

UPAYA MENDUKUNG PEREMAJAAN KOPI ROBUSTA BULELENG: BIDANG PERKEBUNAN DAN BPP KEC. BUSUNGBIU MELAKSANAKAN PERBANYAKAN BIBIT KOPI MELALUI STEK REST DAN BENIH SEMAI/TEPENGAN

Admin distan | 06 Oktober 2025 | 6 kali

Peremajaan kopi robusta adalah kegiatan mengganti atau memperbaiki tanaman kopi yang sudah tua, rusak, atau tidak produktif lagi agar dapat kembali menghasilkan secara optimal. Kegiatan ini penting dilakukan untuk mempertahankan produktivitas kebun kopi dan meningkatkan kualitas hasil panen.

Tujuan Peremajaan Kopi Robusta

1. Meningkatkan produktivitas tanaman dengan mengganti pohon tua yang sudah menurun hasilnya.

2. Meningkatkan kualitas biji kopi melalui penggunaan bibit unggul.

3. Mengendalikan serangan hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman tua.

4. Meningkatkan efisiensi lahan dan pemeliharaan dengan sistem tanam yang lebih baik.

______________

Jenis Peremajaan Kopi Robusta

1. Peremajaan Total (Replanting)

o Semua tanaman kopi di lahan ditebang dan diganti dengan bibit baru.

o Cocok dilakukan jika lebih dari 70% tanaman sudah tidak produktif.

o Lahan diolah kembali, dibuat teras atau lubang tanam baru, dan dilakukan penanaman dengan bibit unggul (misalnya klon BP 42, BP 358, atau BP 534).

2. Peremajaan Parsial (Rehabilitasi)

o Hanya tanaman yang rusak atau tidak produktif yang diganti.

o Tanaman yang masih baik tetap dipertahankan.

o Umumnya dilakukan pada kebun dengan tingkat kerusakan ringan hingga sedang.

3. Peremajaan Melalui Sambung Pucuk (Top Working)

o Batang bawah dari tanaman lama dipertahankan, sedangkan bagian atas dipotong dan disambung dengan entres (pucuk) dari klon unggul.

o Metode ini lebih cepat menghasilkan dibanding menanam ulang karena akar sudah berkembang dengan baik.


Jenis-Jenis Perbanyakan Bibit Kopi Robusta

Perbanyakan tanaman kopi robusta dapat dilakukan dengan dua cara utama, yaitu:

1. Perbanyakan Generatif (Melalui Biji)

Metode ini dilakukan dengan menanam biji kopi yang telah masak dan berasal dari tanaman induk yang sehat dan produktif.

        - Langkah-langkahnya:

1. Pemilihan buah: Pilih buah merah  matang penuh dari pohon induk unggul.

2. Pengupasan: Kupas kulit buah dan cuci hingga bersih dari lendir.

3. Penyemaian:

o Tanam biji di bedengan persemaian dengan media pasir halus.

o Tutup tipis dan jaga kelembapan.

4. Pemindahan ke polybag: Setelah muncul 2–4 helai daun sejati, pindahkan ke polybag dengan media tanah, pasir, dan pupuk kandang (2:1:1).

5. Pemeliharaan: Siram secara teratur, hindari sinar matahari langsung berlebihan.

       - Kelebihan:

Sistem perakaran kuat dan dalam.

Cocok untuk batang bawah pada sambung pucuk.

        - Kekurangan:

Sifat keturunan tidak seragam (karena hasil penyerbukan silang).

Mulai berbuah lebih lama (3–4 tahun setelah tanam).

______________

2. Perbanyakan Vegetatif (Tanpa Biji)

Metode ini menggunakan bagian tanaman seperti batang, cabang, atau tunas dari pohon induk unggul. Tujuannya agar sifat tanaman sama dengan induknya (klonal).

Ada beberapa metode vegetatif yang umum digunakan pada kopi robusta:

______________

a. Stek Batang (Cutting)

Menggunakan potongan batang muda atau cabang sekunder dari tanaman induk.

Langkah-langkah:

1. Ambil batang sehat, setengah berkayu, panjang ±10–15 cm.

2. Buang sebagian daun, sisakan 1–2 helai.

3. Celupkan pangkal stek ke larutan perangsang akar (misalnya Rootone-F).

4. Tancapkan ke media pasir atau campuran pasir + pupuk kandang di tempat teduh.

5. Siram rutin, setelah ±2 bulan akan tumbuh akar dan siap dipindah.

Kelebihan:

Cepat menghasilkan, sifat identik dengan induk.

Cocok untuk perbanyakan massal klon unggul.

Kekurangan:

Akar dangkal, mudah rebah bila tanah gembur atau miring.

______________

b. Sambung Pucuk (Top Grafting)

Menggabungkan batang bawah (rootstock) dari bibit biji dengan entres (pucuk) dari klon unggul.

Langkah-langkah:

1. Siapkan bibit bawah umur ±3–4 bulan dari biji.

2. Potong bagian atas batang bawah, lalu sisipkan entres berbentuk baji.

3. Ikat sambungan dengan plastik bening.

4. Simpan di tempat lembap dan teduh hingga sambungan menyatu (±3 minggu).

5. Setelah tumbuh tunas baru, buka ikatan dan rawat sampai siap tanam.

Kelebihan:

Memadukan keunggulan batang bawah yang kuat dan entres unggul.

Cepat berbuah dan tahan penyakit.

Kekurangan:

Memerlukan keterampilan khusus dan perawatan intensif di awal.



Pada kesempatan kali ini, Senin, 6 Oktober 2025, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng melalui Bidang Perkebunan Bersama BPP Kecamatan Busungbiu berkolaborasi melaksanakan upaya mendukung peremajaan kopi robusta buleleng dengan membuat pembibitan kopi terpadu dengan 2 metode yakni perbanyakan vegetative menggunakan stek rest dan generatif menggunakan benih kopi robusta lemukih. 


Tujuan Peremajaan Kopi Robusta

1. Meningkatkan Produktivitas Tanaman

Tanaman kopi yang sudah tua (biasanya berumur lebih dari 20 tahun) umumnya mengalami penurunan hasil panen. Melalui peremajaan, tanaman diganti atau diperbaiki dengan bibit unggul yang produktif sehingga hasil biji kopi meningkat kembali.

2. Memperbaiki Kualitas Biji Kopi

Tanaman tua sering menghasilkan biji kecil, tidak seragam, dan mutunya menurun. Peremajaan memungkinkan penggunaan klon unggul yang menghasilkan biji lebih besar, seragam, dan berkualitas tinggi sesuai standar pasar.

3. Mengendalikan Hama dan Penyakit

Tanaman kopi yang sudah tua rentan terhadap serangan karat daun, nematoda, penggerek batang, dan penyakit lainnya. Dengan peremajaan, kebun menjadi lebih sehat dan populasi hama dapat ditekan.

4. Memperbaiki Struktur dan Kesuburan Lahan

Dalam proses peremajaan biasanya dilakukan pengolahan tanah kembali, penambahan bahan organik, dan perbaikan drainase. Hal ini membuat tanah menjadi gembur dan subur untuk pertumbuhan akar baru.

5. Menyesuaikan dengan Teknologi Budidaya Baru

Melalui peremajaan, petani dapat menerapkan teknik budidaya modern, seperti jarak tanam ideal, penggunaan naungan yang tepat, dan pemupukan berimbang yang sulit diterapkan pada tanaman lama.

6. Memperbaiki Tata Letak dan Kerapatan Tanaman

Kebun kopi lama sering ditanami dengan jarak tidak seragam atau terlalu rapat. Dengan peremajaan, bisa dilakukan penataan ulang tanaman agar efisien dan mudah dalam pemeliharaan serta pemanenan.

7. Meningkatkan Pendapatan Petani

Dengan tanaman yang kembali produktif dan hasil yang berkualitas tinggi, petani memperoleh hasil panen lebih banyak dan harga jual lebih baik, sehingga pendapatan meningkat.


Harapannya, kolaborasi pembibitan yang dilakukan ini dapat menjadi tempat dan media pembelajaran bagi petugas pertanian dan percontohan bagi petani kopi yang ada di Kecamatan Busungbiu khususnya, dan di Kabupaten Buleleng secara umumnya