Rabu, 29 Juni 2022 telah
dilaksanakan kegiatan SL PHT Pisang di Kelompok Tani Ternak Karya Utama, Desa
Depeha. SL PHT Pisang ini direncanakan akan dilakukan 5 kali pertemuan dan yang
berlangsung kemarin (29/06/2022) adalah pertemuan atau tatap muka yang ke- 4
yaitu praktek pembuatan pesnab kisela. Sektor pertanian merupakan sektor
terpenting yang ada di KTT Karya Utama, Desa Depeha karena sebagian besar
penduduk desa bermata pencaharian sebagai petani. Berbagai kendala dihadapi
petani dalam proses budidaya tanaman baik teknis maupun ekonomi.
Salah satu
kendala yang dihadapi dalam teknis budidaya yaitu penanganan hama dan penyakit
yang menyerang. selama ini petani lebih menggunakan pestisida kimia dalam
pengendalian hama penyakit, namun seiring dengan terus meningkatnya harga
pestisida kimia, hama penyakit yang makin tebal terhadap pestisida kimia yang
terus digunakan dan permintaan produk yang aman sehat dan bebas dari bahan
kimia membuat pemerintah prihatin terhadap keadaan petani. Untuk itu pemerintah
(Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng) bekerja sama dengan Pemerintah Desa Depeha
(Petani Pisang) bersama PPL pertanian dan POPT BPP Kubutambahan mengadakan
pelatihan teknologi tepat guna yaitu pembuatan pestisida nabati guna menekan
penggunaan pestisida kimia yang terus menerus. Pembuatan pestisida nabati
menggunakan bahan-bahan alami untuk mengobati tanaman. Pembuatannya pum cukup
mudah, murah dan yang diperlukan hanya ketelatenan.
Pelatihan pembuatan pestisida nabati yang
dilakukan adalah pestisida nabati kisela 866. Sebagai narasumber adalah Koordinator,
POPT dan PPL dari BPP Kubutambahan dan peserta pelatihan adalah petani 25 orang
anggota KTT Karya Utama, Desa Depeha. Pestisida Nabati kisela 866 terbuat dari
perbandingan 8 kg kipahit, 6 kg sereh wangi, dan 6 kg lengkuas. Ketiga bahan
ini dicacah dan ditumbuk halus kemudian dicampur dengan air sebanyak 20 liter.
Campuran ini disimpan selama 24 jam,
selanjutnya diperas, disaring dan siap diaplikasikan dengan dengan perbandingan
1; 29 liter air. Sebagai bahan perata dapat ditambahkan 0.1 gram sabun atau
deterjen per 1 liter ekstrak. Ampasnya pun dapat digunakan sebagai pupuk.
pestisida nabati kisela 866 dapat digunakan untuk pengendalian hama seperti Layu
pusarium, layu bakteri, dan BBTV (banana bancitop Virus).
Dengan diadakan pelatihan diharapkan Petani
dapat melihat, mendengar dan mengerjakan materi yang di berikan oleh pemandu
sehingga nantinya petani/peserta menjadi meningkat pengetahuan, sikap dan
keterampilannya, selanjutnya perlahan-lahan bisa membantu petani dalam hal
teknis budidaya tanaman menuju pertanian organik.