Pelayanan Penanganan Serangan OPT Perkebunan

Selasa, 9 Juli 2024 dilaksanakan kegiatan pelayanan penanganan serangan OPT perkebunan. Petani pemilik lahan asal Umejero melaporkan bahwa tanaman cengkeh di lahannya terserang penyakit. Berdasarkan keterangan petani terkait gejala pada tanaman cengkeh, seperti daun terlihat kusam, kering dan gugur diindikasikan tanaman cengkeh tersebut terserang OPT jamur akar putih (JAP). Kepala Bidang Perkebunan dan POPT menjelaskan mengenai penyebab penyakit JAP.

Dijelaskan bahwa jamur akar putih disebabkan oleh jamur patogen yang gejalanya dapat dilihat pada daun yang berwarna kusam, kering, lama kelamaan daun gugur. Selain itu, ketika pangkal batang cengkeh dibongkar maka akan terlihat adanya lapisan putih di permukaan akar hingga leher akar. Pada serangan berat akan menyebabkan akar menjadi busuk sehingga tanaman mati. 

Petugas merekomendasikan petani untuk melakukan sanitasi lahan di pertanaman cengkeh, pembuatan rorak untuk mengatasi kelebihan air, tidak menanam bibit cengkeh yang berasal dari lahan yang pernah terserang JAP, dan aplikasi agens pengendali hayati berupa jamur Trichoderma dalam bentuk MS atau pupuk untuk menekan perkembangan JAP.

Pada kesempatan ini petugas juga menyerahkan biakan sebar Trichoderma padat sebanyak 2 kg untuk dicampur dengan 200kg pupuk organik dan selanjutnya dapat diaplikasikan pada tanaman cengkeh yang terserang. Petugas juga telah berkoordinasi dengan PPL Wilbin Umejero dan POPT Kecamatan Busungbiu terkait laporan tersebut dan selanjutnya akan dilaksanakan pengamatan lapangan.

(Bidang Perkebunan)