Padi sawah merupakan salah satu tanaman pangan utama yang menjadi sumber makanan pokok bagi masyarakat. Dalam budidayanya, kesuburan tanah memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan produktivitas tanaman. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kesuburan tanah adalah tingkat keasaman atau pH tanah. pH tanah merupakan salah satu faktor penting yang menentukan kesuburan tanah dan ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Dalam praktik pertanian, terutama pada budidaya tanaman pangan seperti padi sawah, mengetahui tingkat pH tanah sangatlah penting untuk menentukan strategi pemupukan yang tepat serta menjaga keseimbangan nutrisi dalam tanah.
Pada hari ini Senin, 17 Februari 2025. Petugas POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) bersama Petugas Penyuluh Pertanian Desa Tinggarsari melaksanakan pengukuran pH tanah sawah di Subak-Subak Desa Tinggarsari, Kecamatan Busungbiu. Tujuan utama pengukuran pH tersebut sebagai bahan analisis dalam memprediksi potensi perkembangan kelimpahan hama dan penyakit yang ada di lapangan serta mengatasi pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi.
Untuk mengukur pH tanah secara akurat, digunakan alat pengukur pH tanah yang dirancang khusus untuk mendeteksi tingkat keasaman atau kebasaan tanah. Alat ini dapat berbentuk sederhana seperti kertas lakmus dan cairan indikator, atau lebih canggih seperti pH meter digital dan sensor elektronik. Dengan adanya alat pengukur pH tanah, petani dapat dengan mudah mengevaluasi kondisi tanah mereka dan melakukan tindakan korektif, seperti penambahan kapur untuk menaikkan pH atau sulfur untuk menurunkannya. Penggunaan alat pengukur pH tanah tidak hanya membantu meningkatkan produktivitas pertanian tetapi juga mendukung praktik pertanian berkelanjutan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi tanah, petani dapat mengoptimalkan penggunaan pupuk dan bahan amelioran, mengurangi pencemaran lingkungan akibat penggunaan pupuk berlebihan, serta meningkatkan efisiensi produksi pertanian. Oleh karena itu, alat pengukur pH tanah menjadi salah satu instrumen penting dalam upaya meningkatkan hasil pertanian yang berkualitas.
pH tanah berpengaruh langsung terhadap ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan tanaman serta efektivitas pupuk yang diberikan. Tanah yang terlalu asam atau terlalu basa dapat menyebabkan unsur hara tertentu menjadi tidak tersedia bagi tanaman, sehingga menghambat pertumbuhan dan hasil panen. Oleh karena itu, pengecekan pH tanah sebelum pemupukan menjadi langkah penting dalam manajemen pertanian yang berkelanjutan. Dengan mengetahui pH tanah, petani dapat menentukan jenis dan dosis pupuk yang tepat untuk meningkatkan efisiensi pemupukan dan hasil panen yang optimal. Melalui pemahaman yang baik tentang pH tanah, petani dapat menghindari penggunaan pupuk yang berlebihan atau tidak sesuai, yang dapat berdampak negatif pada kesuburan tanah dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penerapan teknik pengukuran pH tanah sebelum pemupukan sangat dianjurkan dalam praktik pertanian modern untuk mendukung produktivitas yang tinggi dan keberlanjutan ekosistem pertanian.