Masyarakat Buleleng merupakan masyarakat yang majemuk yang banyak memiliki profesi, salah satu profesi yang banyak digeluti adalah petani. Di Kecamatan Buleleng sebagian besar petani melakukan usaha tani dengan komoditas padi. Kecamatan Buleleng terdiri dari 58 Subak yang kesemuanya berusaha tani padi dimana mayoritas di tanam di musim tanam 1. Dari data tahun 2023 jumlah petani yang tercatat sejumlah 1725 orang dengan potensi tanam padi 1 tahun mencapai kurang lebih 4000 ha. Dalam melakukan usaha tani padi ada beberapa hal yang harus di perhatikan seperti ketersediaan air, faktor cuaca, serta yang tak kalah penting adalah pemilihan mutu bibit padi yang baik. Maka Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng melalui Bidang Tanaman Pangan memberikan bantuan Benih padi gratis dengan kualitas yang baik.
Rabu, 6 November 2024 dilakukan droping benih padi inbrida di Dua Desa/Kelurahan di Kecamatan Buleleng. Dua Desa/kelurahan tersebut meliputi kelurahan Banyuning dan Desa Jinengdalem. Droping benih di Kelurahan Banyuning meliputi Subak Babakan Jati, Subak Banyuning, dan Subak Kayu Pas Betenan. Sedangkan di Desa Jinengdalem meliputi Subak Anyar Tegal dan Subak Tingkih Kerep. Dimana jumlah benih yang di terima petani/Subak hari ini di Kecamatan Buleleng berjumlah 3800 kg Benih padi yang diberikan dengan Label berwarna ungu dengan varietas Inpari 32. Dengan bantuan ini biaya produksi yang dibutuhkan oleh petani juga dapat ditekan dimana harga benih saat ini per kilogramnya dipasaran mencapai harga Rp.11.000,- sampai Rp. 15.000,- dan kebutuhan perhektarnya mencapai 25 kg. Artinya dengan bantuan ini petani bisa menghemat biaya produksi sampai Rp. 375.000,-/ ha luas lahannya. Selain itu dengan mutu benih yang baik juga peningkatan produksi akan bisa tercapai mengingat benih dengan kualitas yang baik akan menghasilkan gabah yang lebih banyak. Dengan bantuan benih ini diharapkan kedepannya produksi padi meningkat dan biaya produksi juga bisa ditekan sehingga keuntungan yang diperoleh petani juga lebih banyak.