Kegiatan Gebyar Panen Petik
Kopi merah dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng bekerjasama
dengan Perumda Swatantra yang berlokasi dikebun Kopi Robusta
milik Perumda Swatantra dengan potensial luasan khusus hampir 7 Ha di
Desa Pucaksari Kecamatan Busungbiu. Senin, 5 Agustus 2024, dengan hasil
petik kopi bersama sebanyak 1,3 Ton
Potensi pertanian Kabupaten Buleleng tersebut sangat mendukung dikembangkannya lahan pertanian tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan, termasuk juga potensi peternakan. Secara proporsional, sektor pertanian (sektor pertanian, kehutanan dan perkebunan) merupakan sektor dengan kontribusi tertinggi terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Buleleng, yakni mencapai 20,90% pada tahun 2023. Salah satu komoditas unggulan Kabupaten Buleleng untuk sektor pertanian adalah komoditas kopi. Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memegang peranan penting dalam perekonomian Buleleng. Menurut sensus pertanian tahun 2023, jumlah rumah tangga usaha pertanian (RTUP) Kabupaten Buleleng adalah 83.181 rumah tangga, yang mana 49,55% di antaranya mengusahakan sub-sektor perkebunan, termasuk komoditas kopi di dalamnya. Komoditas kopi menjadi sumber pendapatan utama tidak kurang dari 146 subak abian yang sebagian besar mendiami kawasan pedesaan. Kopi merupakan komoditas ekspor penting yang mampu menyumbang devisa yang cukup besar.
Pada Tahun 2023, produksi kopi
Kabupaten Buleleng mencapai 5.536 ton untuk Kopi Robusta dan 1.015 ton untuk
Kopi Arabika. Sebagian besar produksi kopi di Kabupaten Buleleng diolah dan
dijual oleh petani dalam bentuk Ose atau Green Bean. Beberapa
kelompok tani juga telah melakukan pengolahan lebih lanjut terhadap komoditas
kopi dan berhasil menghasilkan produk dalam bentuk kopi bubuk dan olahan
lainnya. Selama ini, Buleleng dikenal sebagai salah satu Kabupaten produsen kopi Robusta
dengan pangsa pasar ekspor. Hal ini
mengindikasikan bahwa budidaya kopi di Buleleng,
memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan dan menjadi Produk unggulan.
Acara Petik Kopi Merah diikuti oleh
seluruh Pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, BPP Kecamatan Busungbiu,
Kecamatan Banjar dan Kecamatan Seririt, Pegawai Perumda Swatantra,
pegawai Desa Pucaksari serta petani sekitar kebun sebanyak 120 Orang.
Disela sela kegiatan petik kopi bersama, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng (Gede Melandrat,SP) berharap , kegiatan ini menjadi sumber motivasi bagi para pelaku utama (petani) dan pelaku usaha (PD Swatantra) serta instansi terkait (pemerintah/Dinas Pertanian) untuk saling berkolaborasi demi terciptanya produksi kopi yang berkualitas, memiliki kuantitas yang tinggi serta kontinyuitas dalam memenuhi permintaan pasar, hulu sampai ke hilir, dari tujuan tersebut terjadi korelasi positif terhadap kesejahteraan petani dan keluarganya.
Ketut Sukadana sebagai Ketua Kelompok Subak Abian Werdi Samiasih di Desa Pucaksari mengatakan bahwa kunci kesuksesan dari tanaman kopinya adalah pupuk, saya berterimakasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng yang sudah membantu pupuk sehingga kopinya sekarang pertumbuhannya sangat bagus dan produktifitasnya meningkat ucapnya.