Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan tanaman hortikultura musiman yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Namun pada saat-saat tertentu sering mengalami banjir produksi sehingga harganya anjlok. Diperparah lagi dengan kebijakan impor yang diterapkan pemerintah dan seringkali berpengaruh pada jatuhnya harga bawang merah di pasaran.
Untuk menghindari fluktuasi harga yang sangat merugikan petani, perlu upaya untuk melakukan budidaya bawang merah mengikuti pola tanam spesifik lokasi dan penanaman diluar musim.
Budidaya bawang merah memerlukan
penyinaran matahari lebih dari 12 jam sehari. Tanaman ini cocok dibudidayakan
di dataran rendah dengan ketinggian 0 hingga 900 meter dari permukaan laut.
Suhu optimum untuk perkembangan tanaman bawang merah berkisar 25-32° celcius. Sedangkan keasaman tanah yang dikehendaki sekitar
pH 5,6-7. Benih bawang merah yang baik
berasal dari umbi yang dipanen tua, lebih dari 80 hari untuk dataran rendah dan
100 hari dataran tinggi. Kebutuhan benih
untuk budidaya bawang werah tergantung dengan varietas, ukuran benih dan jarak
tanam. Untuk jarak tanam 20×20 dengan bobot umbi 5 gram dibutuhkan sekitar 1,4
ton benih per hektar. Untuk bobot yang sama dengan jarak tanam 15×15 dibutuhkan
2,4 ton per hektar. Bila bobot umbi lebih kecil, kebutuhan umbi per hektarnya
lebih sedikit lagi.
Terkait dengan kegiatan bidang hortikultura yaitu peningkatan
produksi, pada hari Kamis taggal 7 November 2024 , PP Ahli Madya, PP muda
Bidang Hortikultura, bersama POPT
Kecamatan Sawan dan Penyuluh Pertanian Lapangan Desa Bungkulan melakukan
kegiatan monitoring bawang merah di Subak Lebeha dan Subak Dalem
Hasil
monitoring diperoleh :
1.
Subak
Lebeha
-
mempunyai
lahan sawah seluas 57 Ha dengan anggota 93 orang,
-
Wayan
Arjana menanam bawang merah seluas 8 are, penanaman dilakukan tanggal 22 September
2024, saat ini umur tanaman berumur 46 hari
-
Wayan
Sukrata menanam seluas 7 are, penanaman dilakukan tanggal 24 September 2024, saat
ini berumur 44 hari
2.
Subak
Dalem
-
mempunyai
lahan sawah seluas 65 Ha dengan anggota 75 orang,
-
Nyoman
Budiadnya menanam bawang merah 7 are
penanaman dilakukan tanggal 20 September 2024, saat ini umur tanaman berumur 48
hari,
-
Sementara
Made Dangin 7 are dan Gede Wirawa
menanam 6 are dan sudah dipanen muda alasannya harga lebih menjanjikan
3.
Pola
tanam usaha tani dikedua subak ini yaitu :
-
Bulan
Januari : tanam padi
-
Bulan
Mei : tanam padi dan bawang
merah dan keladi
-
Bulan
September : tanam padi, bawang merah dan
keladi
4. Benih
yang ditanam sejak dulu berasal dari desa Songan dan Desa Pinggan Kintamani.
Untuk pemenuhan benih, petani melakukan penanaman bawang merah kusus untuk
diambil benih. Ukuran benih sekitar 1,5-2 cm dengan
bentuk yang bagus, tidak cacat, berwarna merah tua mengkilap, kebutuhan
benih 80 kg/10 are dalam bentuk umbi
5.
Alasan
petani di Desa Bungkulan menanam bawang merah adalah berdasarkan awig awig
subak yaitu pergiliran tanaman, keterbatasan air dan efisiensi sarana produksi
jika menanam padi dan agroklimatnya sangat mendukung sehingga produksi dan
kualitasnya bagus
6.
Permasalahan
OPT adalah gangguan kupu-kupu dan ulat bawang, solusinya adalah memasang lampu
perangkap
7.
Produksi
bawang merah dari 10 are menghasilkan 900 Kg
8.
Harga
ditingkat petani bervariatif, tergantung produksi dan keadaan pasar, untuk
harga saat ini adalah Rp. 20.000,-/kg