Pada hari Rabu tgl 4 Desember 2024, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng yang diwakili oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan (Ibu I Gusti Ayu Maya Kurnia, MSi.) beserta staf (Ibu Made Widhiyawati, SSi. dan I Dewa Arimbawa, SP.), PPL Desa Ringdikit (Bpk. Gede Septian), petugas data Kecamatan Seririt (Bpk. Gede Andri, STP.), POPT Kecamatan Seririt serta Klian Subak Rawa (Bpk. Putu Dadi) melakukan monitoring dan evaluasi terkait perkembangan tanaman padi Inpari Zinc yang terletak di Subak Rawa, Desa Ringdikit , Kecamatan Seririt.
Padi Inpari Zinc adalah varietas padi sawah (pertama di Indonesia) yang memiliki kandungan unsur Zn (Zinc) lebih tinggi (± 25%) daripada varietas yang lain. Benih padi inpari zinc dilepas pada tahun 2019 dengan Surat Keputusan (SK) Menteri Pertanian No. 168/HK.540/C/01/2019, karena memiliki kandungan Zn yang tinggi. Padi Inpari Zinc berpotensi mencegah terjadinya stunting. Stunting merupakan kondisi gangguan pertumbuhan pada anak sehingga memiliki ukuran tinggi badan lebih rendah (kerdil) dari standar usianya. Stunting dapat dicegah dengan mengkonsumsi pangan bergizi, diantaranya beras yang mengandung Zinc tinggi seperti Inpari IR Nutri Zinc. Rata-rata kandungan Zn pada Inpari Zinc yaitu 29,54 ppm dengan potensi kandungan 34,51 ppm.
Hasil monitoring dan evaluasi diperoleh data bahwa tanaman padi Inpari Zinc mulai ditanam di lapangan sejak tanggal 27 Oktober 2024. Saat ini umur tanaman berkisar 29 - 36 hst. Penanaman padi Inpari Zinc seluas 8 hektar di Subak Rawa. Hal ini sudah sesuai dengan data pengajuan bantuan benih.
Diharapkan perkembangan dan pertumbuhan jenis varietas padi Inp Zinc secara optimal di Subak Rawa sehingga dapat membantu mempercepat penurunan angka stunting. Selain itu, petugas menghimbau agar petani untuk tetap melakukan pengamatan rutin pada tanaman dan melaksanakan budidaya tanaman secara ramah lingkungan.