(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Teknik Fermentasi , Bahan Baku dan cikal bakal "KOPI SEGIRI" di kelompok P4S Banjar Dinas Belulang Desa Sepang

Admin distan | 02 September 2025 | 281 kali

Selasa 2 September 2025, Berlokasi di Banjar Dinas Belulang , Desa Sepang Kelod , Kecamatan Busungbiu. Di dampingi PPL Desa Sepang ( Gede Jaya Mahendra,S.P.,M.P) dan 3 staf Perkebunan melakukan penggalian informasi/pendampingan tentang detail produk olahan dari kopi robusta yang di beri nama " KOPI SEGIRI".


"Kopi Segiri"


Segiri merupakan istilah untuk sebuah sajian baru dalam menikmati secangkir kopi. Istilah "Segiri" berasal dari kata imbuhan "se" yang merujuk pada suatu kesatuan, kemudian kata "giri" berarti gunung yakni salah satu tempat yang dipercaya sebagai tempat bersemayamnya para leluhur. Lebih jauh, biji kopi segiri merupakan hasil komoditas dari para pengerajin yang membudidayakan kopi di kawasan "Sepang dan Wanagiri". Sebagaimana kedua kawasan tersebut erat dihubungkan dengan beberapa bukti tulisan berupa kisah perjalanan para leluhur nusantara. Para petani merawat dan meramu setiap pohon kopi melalui pendekatan spiritual guna menghasilkan biji kopi pilihan yang terjadi pada setiap cangkir para penikmatnya. Pada lain sisi, kopi segiri juga merupakan bukti nyata persatuan antar wilayah, sebagaimana para leluhur terdahulu berupaya untuk menyatukan beberapa kawasan untuk membangun nusantara. Sejalan dengan itu, melalui kopi segiri berupaya memberikan kesan terbaik bagi seluruh isi semesta, khususnya para konsumen, petani, dan pelestarian warisan para leluhur. Oleh karena itu, kenikmatan kopi termashyur bisa dimulai dengan menikmati kopi hasil pertanian oleh para leluhur.


Secara umum kata "SEGIRI" juga bisa di artikan menikmati kopi di SEPANG serasa di WANAGIRI "imbuh kata ketua P4S (wayan wardana), kenapa demikian karena ada beberapa alasan :


1. Dari segi bahan baku kopi robusta yang dipilih, tentunya sebagian orang sampai dengan generasi  "Z"  dewasa ini, mengetahui Robusta hanya  klon dengan generasi terbaru seperti (BP308, LIBERIKA,KAWISARI,TUGUSARI,KIPAS,BAGIO,GAYO JENIS ROBUSTA,ARSYAD,PELUNG dll sebagainya, namun perlu diketahui  pada tahun 1960an, di wilayah atas Desa Sepang dan sekitarnya sebelum mengenal klon atau varietas diatas kopi robusta sudah ditanam dan berkembang dengan baik dengan nama sebutan "KOPI LIAR" / "KOPI LOKAL" tentunya ini erat kaitanya dengan robusta pada abad ke 2 yang di bawa oleh belanda, ciri khas yang kental adalah warna ceri merah hati yang cerah, teknik pemetikan menggunakan alat "sangket" dikarenakan tinggi tanaman bisa menjulang hingga 2-4 meter lebih tergantung kondisi penaungan pada saat itu.

2. Setelah melalui proses pullper ataupun fullwash seperti layaknya pengolahan kopi premium juga penerapan teknik fermentasi, ditemukan citarasa hidangan kopi dengan ciri khas yang sangat beda dari Kopi Robusta lainnya.

3. Diatas tahun 1960 sampai dengan -+ 1999 Kopi Lokal atau Kopi Liar yang erat dengan nenek moyangnya kopi Robusta ini hilang digantikan oleh jenis kopi top/robusta dewasa ini,  karena beberapa pertimbangan petani erat kaitanya dengan PRODUKTIFITAS dan bukan karna KWANTITAS. 


Berangkat dari 3 hal tersebut kelompok P4S , mencoba membuat suatu gebrakan sekaligus melakukan budidaya kopi lokal tersebut , agar tidak punah dan masih bisa diketahui oleh generasi sekarang, berdasarkan data dilapangan, kelompok P4S (lahan pribadi) sudah mengembangkan jenis kopi ini seluas -+10 are.

Kemasan serbuk SEGIRI COFFE 100 gram dijual dengan harga 25 rb, karena terbatasnya bahan baku, sementara pemenuhan ke konsumen bisa didapatkan jika ada pemesanan terlebih dahulu.