(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Focus Group Discussion ( FGD ) Penyempurnaan Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Budidaya Tanaman Sehat Jeruk Keprok Tejakula

Admin distan | 04 Juli 2024 | 2 kali

Kabupaten Buleleng sangat berpotensi untuk pengembangan  komoditas tanaman hortikultura dimana salah satunya adalah buah jeruk, konon buah jeruk ini pernah berjaya di Kecamatan Tejakula dengan sebutan Jeruk Keprok tejakula ( JKT )

Jeruk Keprok Tejakula ( JKT ) tergolong jenis jeruk asli Indonesia yang memiliki kulit buah oranye kuning (golden yellow) saat matang,  pigmen kulit buah ?-Cryptoxanthin (Sumiasih et al., 2018), cita rasa buah enak dan  disukai konsumen dan  mempunyai sifat rajin berbuah, potensi produksinya sangat tinggi (150 kg/pohon/th), kualitas buahnya prima, daya adaptasi luas, permintaan di pasar tinggi (Ditjen Hortikultura, 2021).

Sesuai dengan Visi Nangun Sat Kerti Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, salah satunya adalah melestarikan  JKT sebagai plasma Nuftah endemik Bali dan mengembalikan kejayaannya sebagai salah satu sumber mata pencaharian pendapatan masyarakat dan desa

Rabu, 3 Juli 2024 bertempat di Ruang Pertemuan Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng telah dilaksanakan Focus Group Discussion ( FGD ) Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Budidaya Tanaman Sehat Jeruk Keprok Tejakula untuk percepatan pertumbuhan, peningkatan produksi dan kualitas buah

Pertemuan tersebut merupakan kerjasama BRIDA Provinsi Bali dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ( LP2M ) Universitas Udayana yang dihadiri  oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah ( BRIDA ) Provinsi Bali beserta jajarannya, BAPEDA Provinsi Bali, LP2M Universitas Udayana, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali, BAPEDA Kab Buleleng, BRIDA Kab. Buleleng, Dinas Pertanian Kab. Buleleng, Dinas Perindustrian, perdagangan, koperasi dan UMKM Kab. Buleleng, Camat Tejakula dan Camat Gerokgak, TIM pengendali mutu BRIDA Provinsi Bali, Kepala Desa se Kecamatan Gerokgak dan se Kecamatan Tejakula, Penyuluh Pertanian WKPP Kecamatan Gerokgak dan Kecamatan Tejakula, Perwakilan petani jeruk keprok Kecamatan Gerokgak dan Kecamatan Tejakula, Analis Kebijakan Ahli Muda pada bidang prioritas pembangunan daerah, Analis penelitian pada bidang prioritas pembangunan daerahBidang prioritas pembangunan daerah, Tim Peneliti pengembangan jeruk keprok Tejakula Fakultas Pertanian Universitas Udayana

Pada pertemuan tersebut disampaikan Tujuan dan hasil kegiatan penelitian yang sudah dilaksanakan di Kecamatan Tejakula oleh Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, M.S sebagai berikut :

Tujuan :

1.      MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN DAN APLIKASI PRAKTIS PENERAPAN SOP BUDIDAYA TANAMAN SEHAT dalam Denfarm dengan INPUT TEKNOLOGI LOKAL DAN MODERN sehingga dihasilkan metode atau paket budidaya sehat jeruk keprok Tejakula yang dapat diterapkan langsung/implementatif oleh petani.

2.      MENGUJI KEMAMPUAN ADAPTASI BIBIT JERUK KEPROK TEJAKULA dengan metode okulasi di dataran rendah dan dataran sedang.

3.      MENEMUKAN METODE DAN PAKET PEMUPUKAN yang dapat mempercepat pertumbuhan JKT dan mudah diterapkan oleh petani.

4.      MENGHASILKAN METODE ATAU TEKNIK untuk meningkatkan kualitas buah jeruk keprok Tejakula agar tidak “ngapas”/”gapong”, tampilan buahnya menarik dan rasanya disukai konsumen.

Kegiatan penelitian yang dilakukan adalah :

1.      Penerapan SOP budidaya tanaman sehat dalam DEMFARM dengan input teknologi lokal dan modern untuk menghindari serangan lalat buah , meningkatkan produksi dan kualitas buah

2.      Adaptasi bibit jeruk keprok Tejakula hasil okulasi dataran rendah dan dataran sedang di Kecamatan Tejakula

3.      Paket pemupukan untuk mempercepat pertumbuhan JKT pada DEMPLOT

4.      Upaya penanggulangan buah ‘ngapas’ untuk meningkatkan produksi dan kualitas JKT

Hasil Penelitian dan Pengembangan Pemulihan JKT (Brida Bali 2023) sebagai berikut :

1.      Walaupun Kec. Tejakula belum dicabut statusnya sebagai daerah endemi CVPD tetapi petani sudah mengusahakan JKT sejak 5-10 tahun yang lalu.

2.      Kecamatan Tejakula dari 10 desa, 9 desa  sudah membudidayakan JKT.

3.      Mereka tidak lagi khawatir atau takut dengan bahaya penyakit CVPD.

4.      Melalui upaya coba-coba/trial and error mereka sudah menemukan teknologi lokal dan best practice budidaya JKT

Keberhasilan petani tidak sesuai harapan :

1.      Kecepatan pertumbuhannya tidak seragam

2.      Pertumbuhannya dominan keatas dengan kanopi ramping dan tidak rimbun/bentuk payung sehingga menghasilkan kuantitas buah rendah

3.      Buah ngapas/gapng dan serangan lalat buah

4.      Rasa buah beragam dan tidak sesuai harapan

Hasil FGD tentang pemulihan kembali jeruk keprok Tejakula melalui penerapan budidaya tanaman sehat sebagai berikut :

1.      Dalam pengembangan dan pemulihan JKT sangat penting diterapkan pelaksanaan budidaya tanaman

2.      Perlu pendampingan dalam peningkatan ketrampian petani dalam menrapkan budidaya JKT yang baik dan benar melalui implementasi GAP sesuai SOP budidaya tanaman sehat

3.      Pengetahuan dan teknologi lokal yang telah dimiiki masyarakat setempat dalam penanggulangan buah ‘ngapas’ dan busuk buah pada JKT perlu semakin dikuatkan serta memberikan pemahaman dan meningkatkan ketrampilan untuk mengkombinasikan dengan berbagai pengetahuan inovatif yang berkembang

4.      SOP tentang budidaya tanaman sehat JKT perlu disempurnakan



(Bidang Hortikultura)