Kabupaten
Buleleng sangat berpotensi untuk pengembangan
komoditas tanaman hortikultura dimana salah satunya adalah buah jeruk,
konon buah jeruk ini pernah berjaya di Kecamatan Tejakula dengan sebutan Jeruk
Keprok tejakula ( JKT )
Jeruk
Keprok Tejakula ( JKT ) tergolong jenis jeruk asli Indonesia yang memiliki
kulit buah oranye kuning (golden yellow) saat matang, pigmen kulit buah ?-Cryptoxanthin (Sumiasih
et al., 2018), cita rasa buah enak dan
disukai konsumen dan mempunyai
sifat rajin berbuah, potensi produksinya sangat tinggi (150 kg/pohon/th), kualitas
buahnya prima, daya adaptasi luas, permintaan di pasar tinggi (Ditjen
Hortikultura, 2021).
Sesuai
dengan Visi Nangun Sat Kerti Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta
Berencana menuju Bali Era Baru, salah satunya adalah melestarikan JKT sebagai plasma Nuftah endemik Bali dan
mengembalikan kejayaannya sebagai salah satu sumber mata pencaharian pendapatan
masyarakat dan desa
Rabu,
3 Juli 2024 bertempat di Ruang Pertemuan Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng
telah dilaksanakan Focus Group Discussion ( FGD ) Standar Operasional Prosedur
( SOP ) Budidaya Tanaman Sehat Jeruk Keprok Tejakula untuk
percepatan pertumbuhan, peningkatan produksi dan kualitas buah
Pertemuan
tersebut merupakan kerjasama BRIDA Provinsi Bali dengan Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat ( LP2M ) Universitas Udayana yang dihadiri oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah ( BRIDA ) Provinsi
Bali beserta jajarannya, BAPEDA Provinsi Bali, LP2M Universitas Udayana, Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Bali, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi
Bali, BAPEDA Kab Buleleng, BRIDA Kab. Buleleng, Dinas Pertanian Kab. Buleleng, Dinas
Perindustrian, perdagangan, koperasi dan UMKM Kab. Buleleng, Camat Tejakula dan
Camat Gerokgak, TIM pengendali mutu BRIDA Provinsi Bali, Kepala Desa se
Kecamatan Gerokgak dan se Kecamatan Tejakula, Penyuluh Pertanian WKPP Kecamatan
Gerokgak dan Kecamatan Tejakula, Perwakilan petani jeruk keprok Kecamatan
Gerokgak dan Kecamatan Tejakula, Analis Kebijakan Ahli Muda pada bidang
prioritas pembangunan daerah, Analis penelitian pada bidang prioritas
pembangunan daerahBidang prioritas pembangunan daerah, Tim Peneliti
pengembangan jeruk keprok Tejakula Fakultas Pertanian Universitas Udayana
Pada
pertemuan tersebut disampaikan Tujuan dan hasil kegiatan penelitian yang sudah
dilaksanakan di Kecamatan Tejakula oleh Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, M.S sebagai
berikut :
Tujuan :
1. MENGEMBANGKAN
PEMAHAMAN DAN APLIKASI PRAKTIS PENERAPAN SOP BUDIDAYA TANAMAN SEHAT dalam
Denfarm dengan INPUT TEKNOLOGI LOKAL DAN MODERN sehingga dihasilkan metode atau
paket budidaya sehat jeruk keprok Tejakula yang dapat diterapkan
langsung/implementatif oleh petani.
2. MENGUJI
KEMAMPUAN ADAPTASI BIBIT JERUK KEPROK TEJAKULA dengan metode okulasi di dataran
rendah dan dataran sedang.
3. MENEMUKAN
METODE DAN PAKET PEMUPUKAN yang dapat mempercepat pertumbuhan JKT dan mudah
diterapkan oleh petani.
4. MENGHASILKAN
METODE ATAU TEKNIK untuk meningkatkan kualitas buah jeruk keprok Tejakula agar
tidak “ngapas”/”gapong”, tampilan buahnya menarik dan rasanya disukai konsumen.
Kegiatan
penelitian yang dilakukan adalah :
1. Penerapan
SOP budidaya tanaman sehat dalam DEMFARM dengan input teknologi lokal dan
modern untuk menghindari serangan lalat buah , meningkatkan produksi dan
kualitas buah
2. Adaptasi
bibit jeruk keprok Tejakula hasil okulasi dataran rendah dan dataran sedang di
Kecamatan Tejakula
3. Paket
pemupukan untuk mempercepat pertumbuhan JKT pada DEMPLOT
4. Upaya
penanggulangan buah ‘ngapas’ untuk meningkatkan produksi dan kualitas JKT
Hasil Penelitian dan Pengembangan Pemulihan JKT (Brida Bali 2023)
sebagai berikut :
1. Walaupun Kec. Tejakula belum dicabut statusnya sebagai daerah endemi
CVPD tetapi petani sudah mengusahakan JKT sejak 5-10 tahun yang lalu.
2. Kecamatan Tejakula dari 10 desa, 9 desa
sudah membudidayakan JKT.
3. Mereka tidak lagi khawatir atau takut dengan bahaya penyakit CVPD.
4. Melalui upaya coba-coba/trial and error mereka sudah menemukan
teknologi lokal dan best practice budidaya JKT
Keberhasilan
petani tidak sesuai harapan :
1. Kecepatan
pertumbuhannya tidak seragam
2. Pertumbuhannya
dominan keatas dengan kanopi ramping dan tidak rimbun/bentuk payung sehingga
menghasilkan kuantitas buah rendah
3. Buah
ngapas/gapng dan serangan lalat buah
4. Rasa
buah beragam dan tidak sesuai harapan
Hasil
FGD tentang pemulihan kembali jeruk keprok Tejakula melalui penerapan budidaya
tanaman sehat sebagai berikut :
1. Dalam
pengembangan dan pemulihan JKT sangat penting diterapkan pelaksanaan budidaya
tanaman
2. Perlu
pendampingan dalam peningkatan ketrampian petani dalam menrapkan budidaya JKT
yang baik dan benar melalui implementasi GAP sesuai SOP budidaya tanaman sehat
3. Pengetahuan
dan teknologi lokal yang telah dimiiki masyarakat setempat dalam penanggulangan
buah ‘ngapas’ dan busuk buah pada JKT perlu semakin dikuatkan serta memberikan
pemahaman dan meningkatkan ketrampilan untuk mengkombinasikan dengan berbagai
pengetahuan inovatif yang berkembang
4. SOP tentang budidaya tanaman sehat JKT perlu disempurnakan